YACONA INDONESIA

YACONA INDONESIA

Membantu Meringankan Gejala Kencing Manis

Yacona

Chat Konsultasi

Produk

Testimoni

Order

Diabetesi Wajib Tauu! Ini Buah yang Harus Kalian Hindari

Buat kamu yang punya diabetes alias diabetesi, pasti udah sering denger kalo buah itu sehat. Tapi… bukan berarti semua buah aman yaa buat dikonsumsi! Ada beberapa buah yang justru bisa bikin kadar gula darah kamu naik drastis. Nah, biar gak salah pilih, yuk kenalan sama buah-buah yang harus dihindari sama diabetesi.

 

1. Buah Naga Merah? Aman, Tapi Jangan Berlebihan

Sebelum masuk ke daftar “buah terlarang”, kita lurusin dulu ya—gak semua buah itu bahaya. Buah tetap penting buat tubuh karena ngandung vitamin, mineral, dan serat. Tapi yang perlu kamu perhatikan adalah kadar gula yang ada di dalamnya.

Nah, ini dia beberapa buah yang sebaiknya diwaspadai bahkan dihindari sama diabetesi:

 

 

2. Mangga

Mangga emang manis, segar, dan menggoda. Tapi sayangnya, buah yang satu ini punya kadar gula alami (fruktosa) yang tinggi banget. Dalam 100 gram mangga, bisa ada sekitar 14 gram gula! Kebayang kan kalau kamu makan satu mangga ukuran sedang? Bisa langsung nge-boost gula darah kamu. Jadi, mending batasi banget atau hindari deh.

 

 

3. Pisang Matang

Pisang sih enak, apalagi yang udah mateng banget. Tapi sayangnya, makin matang pisangnya, makin tinggi juga kandungan gulanya. Kalau kamu diabetesi, mending cari alternatif buah lain yang lebih ramah gula darah. Pisang mentah atau yang belum terlalu matang masih bisa dikonsumsi, tapi tetap harus dibatasi ya.

 

 

4. Anggur

Buah mungil yang satu ini emang praktis banget buat ngemil. Tapi hati-hati, anggur tuh termasuk buah dengan indeks glikemik tinggi, alias bisa cepet banget ningkatin kadar gula darah. Baik anggur merah maupun hijau, dua-duanya sebaiknya dihindari buat kamu yang punya diabetes.

 

 

5. Semangka

Meski keliatannya seger dan kaya air, ternyata semangka punya kandungan gula alami yang tinggi lho. Selain itu, semangka juga punya indeks glikemik yang tinggi. Artinya, efeknya ke gula darah cukup cepet. Kalau pun mau makan, ambil dalam porsi kecil banget dan jangan sering-sering, ya!

 

 

6. Nanas

Buah tropis ini punya rasa manis dan asam yang bikin nagih. Tapi, nanas juga punya kadar fruktosa tinggi yang bisa memicu lonjakan gula darah. Apalagi kalau kamu konsumsi dalam bentuk kalengan atau dijus tanpa serat—langsung deh naik!

 

 

Tips Buat Diabetesi Saat Makan Buah:

– Pilih buah dengan indeks glikemik rendah seperti apel, pir, stroberi, atau alpukat.

– Makan buah utuh, bukan yang udah dijus atau dikeringkan.

– Batasi porsinya. Makan buah secukupnya aja, jangan kalap.

– Selalu cek gula darah secara rutin biar tahu efeknya.

 

 

Penutup

Ingat, meskipun buah itu sehat, gak semua buah cocok buat kamu yang punya diabetes. Jadi, pintar-pintarlah milih dan kontrol porsinya. Gak harus ngurangin semua kenikmatan kok, asal tau mana yang aman dan mana yang mesti dihindari.

Stay sehat, stay happy, dan jangan lupa jaga pola makan yaa, diabetesi!

Waspada! 7 Makanan Ini Bisa Bikin Gula Darah Meledak!

Bagi diabetesi atau penderita diabetes, menjaga pola makan adalah hal yang sangat penting. Salah memilih makanan bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang berbahaya. Berikut adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari agar kadar gula darah tetap stabil.

 

 

1. Makanan dan Minuman Manis

 

Gula adalah musuh utama bagi diabetesi. Minuman bersoda, jus kemasan, permen, dan kue manis memiliki kadar gula tinggi yang bisa meningkatkan gula darah secara drastis. Lebih baik mengganti dengan pemanis alami seperti stevia atau mengonsumsi buah segar dalam porsi yang wajar.

 

 

2. Karbohidrat Olahan

 

Nasi putih, roti putih, dan pasta dari tepung terigu termasuk dalam kategori karbohidrat olahan yang cepat diubah menjadi gula dalam tubuh. Sebagai gantinya, diabetesi bisa memilih nasi merah, roti gandum, atau oatmeal yang lebih berserat dan tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara cepat.

 

 

3. Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Trans

 

Gorengan, margarin, makanan cepat saji, dan makanan olahan seperti sosis atau nugget mengandung lemak jenuh dan trans yang bisa meningkatkan risiko resistensi insulin. Pilihlah sumber lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.

 

 

4. Makanan Tinggi Garam

 

Meskipun garam tidak langsung mempengaruhi kadar gula darah, konsumsi garam berlebihan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, yang sering dikaitkan dengan komplikasi diabetes. Makanan seperti keripik, makanan kalengan, dan makanan instan sebaiknya dibatasi.

 

 

5. Produk Susu Tinggi Lemak

 

Susu full cream, keju, dan mentega mengandung lemak jenuh yang bisa memicu peradangan dan meningkatkan resistensi insulin. Pilihlah alternatif rendah lemak seperti susu almond, susu rendah lemak, atau yogurt tanpa gula tambahan.

 

 

6. Buah dengan Indeks Glikemik Tinggi

 

Tidak semua buah aman untuk diabetesi. Beberapa buah seperti pisang matang, mangga, anggur, dan semangka memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Lebih baik memilih apel, pir, atau buah beri yang lebih bersahabat dengan kadar gula darah.

 

 

7. Makanan dan Minuman Beralkohol

 

Alkohol dapat mengganggu metabolisme gula dalam tubuh dan menyebabkan fluktuasi kadar gula darah. Selain itu, minuman beralkohol sering mengandung gula tambahan yang berbahaya bagi diabetesi. Sebaiknya, hindari konsumsi alkohol atau batasi sesuai rekomendasi dokter.

 

 

Kesimpulan

 

Menjaga pola makan yang sehat sangat penting bagi diabetesi agar kadar gula darah tetap stabil dan risiko komplikasi dapat diminimalkan. Dengan menghindari makanan di atas dan menggantinya dengan pilihan yang lebih sehat, diabetesi bisa menjalani hidup dengan lebih baik dan tetap bertenaga.

 

Obesitas dan Berat Badan Berlebih Tercegah karena 5 Manfaat Umbi Yakon Ini!

Tahukah Anda bahwa mengonsumsi umbi yakon dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga mencegah kenaikan berat badan ataupun obesitas? Yuk ketahui manfaat dari umbi yakon untuk mencegah obesitas!

Obesitas di Indonesia menjadi gangguan kesehatan yang terus meningkat dan memerlukan perhatian serius. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2020, prevalensi obesitas di Indonesia mencapai 21,8% dari total populasi dengan angka lebih tinggi pada perempuan daripada laki-laki. Obesitas menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah lelah dan nyeri pada persendian.

Obesitas menjadi salah satu penyakit yang berbahaya karena berpotensi mengundang penyakit jantung dan kolesterol tinggi. Maka dari itu dibutuhkan tindakan untuk mencegah obesitas. Demi mencegah obesitas, Anda perlu mulai membentuk gaya hidup dan pola makan yang sehat. Salah satu makanan sehat yang dapat membantu Anda mencegah obesitas adalah umbi yakon. Ingin tahu lebih lanjut soal manfaat umbi yakon untuk berbagai kesehatan? klik di sini.

Umbi yakon kaya akan serat dan air, sehingga rendah kalori dan tidak menambah berat badan. Selain itu, kandungan gula alami dalam umbi yakon menjadikan perut Anda kenyang lebih lama. Makanya umbi yakon kerap disarankan sebagai makanan bagi orang yang menjalankan diet.

Namun, sebelum kita melangkah lebih jauh pada pembahasan manfaat umbi yakon untuk cegah obesitas, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dulu perihal penyakit obesitas.

Apa Itu Obesitas?

Obesitas merupakan kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan berkalori tinggi disertai kurangnya aktivitas fisik. Obesitas berpotensi meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kanker dan penyakit lainnya.

Penyebab obesitas pada masyarakat Indonesia cukup beragam, beberapa diantaranya adalah pola makan yang tidak sehat, kurang berolahraga, gaya hidup tidak sehat, faktor genetik hingga faktor lingkungan. Nah, beberapa faktor lingkungan yang dapat memengaruhi obesitas di Indonesia adalah perubahan gaya hidup, urbanisasi, globalisasi, dan kurangnya akses ke makanan sehat.

Gejala Obesitas

1. Kenaikan berat badan

Kenaikan berat badan yang signifikan dapat menjadi tanda awal Anda mengalami obesitas. Orang yang mengalami obesitas akan memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi dari normal. Nah, dalam mengukur indeks massa tubuh, Anda dapat menggunakan rumus, BMI = berat badan (kg) / (tinggi badan (m) x tinggi badan (m))

2. Lemak tubuh yang berlebihan

Salah satu tanda seseorang mengalami obesitas adalah lemak tubuh yang berlebihan. Orang yang mengalami obesitas biasanya memiliki jumlah lemak tubuh berlebihan pada area perut dan pinggang.

3. Gangguan pernapasan

Gejala lainnya pada penderita obesitas adalah gangguan pernapasan. Obesitas dapat menyebabkan lemak terakumulasi pada tubuh dan mempersempit jalan napas, sehingga memengaruhi fungsi pernapasan. Penderitanya bisa mengalami gangguan seperti sesak napas, napas pendek atau gangguan tidur seperti sleep apnea.

4. Sakit punggung

Obesitas dapat menyebabkan sakit punggung dan kelainan tulang belakang karena berat badan yang berlebihan akan menekan tulang belakang dan sendi. Kondisi ini akan membuat penderita obesitas menjadi terganggu aktivitasnya.

5. Masalah kulit

Orang yang mengalami obesitas dapat mengalami peradangan, iritasi hingga infeksi jamur yang mempengaruhi kulit. Hal ini akan menyebabkan masalah kulit yang mengganggu keseharian.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi prevalensi obesitas, seperti kampanye untuk mendorong masyarakat mengonsumsi makanan sehat, aktif berolahraga, menegakkan regulasi tentang makanan dan minuman hingga mengembangkan program-program kesehatan masyarakat. Namun, upaya ini masih perlu ditingkatkan agar dapat mengatasi masalah obesitas di Indonesia secara efektif. Penelitian untuk pencegahan obesitas pun terus dilakukan, salah satunya menggunakan bagian daun dan umbi yakon.

Lalu apa saja ya manfaat umbi yakon yang dapat membantu mencegah obesitas? Yuk simak selengkapnya!

Khasiat Umbi Yakon untuk Mencegah Obesitas

Berikut adalah beberapa keunggulan dari umbi yakon yang dapat membantu Anda mencegah penyakit obesitas:

1. Rendah kalori

Sebenarnya, kalori adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki tubuh. Kalori adalah unit pengukuran energi dalam makanan yang kita konsumsi. Obesitas terjadi ketika tubuh mengalami akumulasi lemak yang berlebihan akibat asupan kalori yang melebihi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, ada hubungan langsung antara asupan kalori dan obesitas.

Ketika seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang dibutuhkan oleh tubuh, maka kelebihan kalori tersebut akan disimpan sebagai lemak. Dengan konsumsi yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, asupan kalori yang terus menerus melebihi kebutuhan tubuh dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan pada akhirnya obesitas.

Nah, umbi yakon memiliki kalori yang rendah sehingga baik untuk tubuh Anda. Umbi yakon mengandung senyawa yang disebut fructooligosaccharides (FOS), yang merupakan jenis serat makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia. Serat ini memiliki rasa manis dan dapat dijadikan sebagai pengganti gula pada makanan dan minuman. Karena tidak bisa dicerna oleh tubuh, FOS tidak memberikan kontribusi kalori yang signifikan dalam diet kita, sehingga kestabilan berat badan dapat dijaga.

Selain itu, umbi yakon juga mengandung air yang cukup tinggi, sekitar 70-80% dari berat umbi. Kandungan air yang tinggi pada umbi yakon membantu mengisi perut dan membuat kita merasa kenyang lebih lama, sehingga dapat membantu mengurangi jumlah makanan yang kita konsumsi.

2. Kaya akan serat

Seperti yang kita semua ketahui, serat memiliki pengaruh yang positif pada penurunan berat badan. Senyawa FOS dalam umbi yakon diketahui memiliki beberapa manfaat kesehatan, seperti membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan, meningkatkan penyerapan kalsium, dan menurunkan kadar gula darah.

Selain FOS, umbi yakon juga mengandung serat makanan lainnya, seperti selulosa dan hemiselulosa. Serat ini juga tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia dan membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan, meningkatkan rasa kenyang, dan memperlambat penyerapan glukosa dalam tubuh.

3. Meningkatkan kesehatan pencernaan

Meningkatkan kesehatan pencernaan menjadi aspek penting dalam mencegah obesitas, sebab saluran pencernaan merupakan makanan dicerna dan nutrisi diserap oleh tubuh. Ketika saluran pencernaan tidak berfungsi dengan baik, maka proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dapat terganggu. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kelebihan berat badan atau obesitas.

Senyawa FOS dalam umbi yakon berperan penting dalam meningkatkan kesehatan pencernaan. FOS menjadi makanan bagi mikrobiota usus. Mikrobiota usus (bakteri baik yang hidup di dalam usus) berperan penting dalam menjaga kesehatan dan mencegah obesitas. Keseimbangan mikrobiota usus dapat mempengaruhi metabolisme dan penyerapan nutrisi, serta mengontrol nafsu makan dan penyerapan kalori. Gangguan pada keseimbangan mikrobiota usus dapat menyebabkan perubahan pada penyerapan nutrisi dan mengganggu kontrol nafsu makan, sehingga dapat memicu kelebihan berat badan atau obesitas.

Jadi melalui senyawa FOS dalam umbi yakon, maka kesehatan pencernaan Anda akan meningkat. Ingi tahu lebih detail soal khasiat umbi yakon melancarkan pencernaan? klik di sini.

4. Rendah indeks glikemik

Indeks glikemik merupakan skala yang digunakan untuk menentukan seberapa cepat makanan atau minuman dapat meningkatkan kadar gula darah seseorang setelah dikonsumsi. Nah, makanan dengan indeks glikemik rendah juga berpengaruh positif pada pencegahan obesitas, loh.

Konsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah seperti umbi yakon, dapat membantu menjaga kadar gula darah dalam batas normal. Umbi yakon juga membantu mengontrol nafsu makan, sehingga dapat membantu dalam mencegah atau mengatasi obesitas.

5. Mengurangi nafsu makan

Umbi yakon mengandung senyawa inulin yang dapat mengurangi nafsu makan Anda. Senyawa inulin meningkatkan rasa kenyang dan memperlambat pengosongan lambung. Ketika inulin mencapai saluran pencernaan, ia menarik air ke saluran pencernaan, sehingga memperbesar volume makanan yang ada dalam lambung. Hal ini lah yang dapat mengakibatkan seseorang merasa lebih kenyang dengan jumlah makanan yang sedikit.

Itulah 5 manfaat dari umbi yakon yang dapat mencegah penyakit obesitas. Anda ingin mencoba mengonsumsi berbagai olahan umbi yakon? Yuk klik di sini untuk resep-resep masakan umbi yakon. Semoga bermanfaat dan selamat mengonsumsi umbi yakon!

 

6 Jenis Kacang yang Bermanfaat Atasi Diabetes

6 Jenis Kacang yang Bermanfaat Atasi Diabetes

Apakah Anda kerap bingung mencari camilan karena khawatir kadar gula darah meningkat? Mengonsumsi kacang-kacangan bisa menjadi salah satu solusinya, loh!

Kacang merupakan buah kering yang tumbuh dalam polong atau kulit keras. Kacang bisa dimakan saat mentah, dipanggang, digoreng hingga dapat dijadikan bahan dasar makanan seperti tepung kacang atau minyak kacang. Kacang kaya akan gizi dan kalori yang cenderung rendah, sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Kacang memiliki banyak jenis dengan khasiat yang berbeda-beda pula. 

Banyak ahli kesehatan yang menyarankan mengonsumsi kacang-kacangan untuk mencegah ataupun mengobati penyakit, salah satunya diabetes. Penderita diabetes yang mengonsumsi kacang dapat terbantu stabil gula darahnya, sebab kacang memiliki indeks glikemik yang rendah serta mengurangi resistensi insulin. Tak hanya itu, kacang juga mengandung lemak tak jenuh yang dapat membantu pertumbuhan sel baru serta melindungi organ, misalnya jantung dan ginjal.

Baca juga : Biskuit kacang tanpa gula dan tepung, untuk teman obat diabetes mingguan

Meski baik untuk kesehatan secara umum, terdapat kacang dengan jenis tertentu yang disarankan untuk penderita diabetes. Penasaran jenis kacang apa saja yang paling baik untuk penderita diabetes? Simak tulisan ini hingga akhir ya!

1. Kacang Lentil

Banyak orang mulai menaruh perhatian terhadap kacang lentil, terutama orang-orang yang mulai membentuk pola makan sehat demi kadar gula darah stabil. Dilansir dari Soyjoy.id, kacang yang berasal dari Timur Tengah ini kaya akan serat, rendah lemak serta hanya memiliki sedikit kalori sehingga sangat bermanfaat menurunkan berat badan dan mencegah obesitas.

Kacang lentil kerap disarankan sebagai menu diet slow carb. satu setengah cangkir teh dari kacang lentil memberikan sebanyak 9 gram protein dan 8 gram serat yang menyokong asupan serat harian Anda. Kandungan serat dalam kacang lentil ini akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Tak hanya itu, serat dalam kacang lentil berjenis serat larut, sehingga membantu menurunkan kolesterol serta menstabilkan kadar gula darah.

Dibanding kacang kedelai, sebenarnya kacang lentil memiliki tingkat protein yang lebih tinggi. Beberapa protein dari kacang lentil adalah jenis asam amino esensial seperti lisin, sistein, metionin dan isoleusin. Banyaknya kandungan protein dalam kacang lentil berfungsi untuk  membantu membangun jaringan otot di tubuh Anda.

2. Kacang Almond

Siapa yang tidak mengenal kacang almond? Rasanya yang renyah, gurih dan memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan menjadikan kacang almond sebagai kacang populer di dunia. Kacang ini kerap dikonsumsi sebagai camilan kacang panggang, campuran kue hingga olahan susu. Kacang almond dipercaya memiliki kandungan protein, asam lemak, mineral serta aneka vitamin.

Kandungan serat, protein dan lemak dalam kacang almond akan membantu Anda menstabilkan kadar gula darah, sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes ataupun orang yang ingin mengontrol kadar gula darah sedari dini. Vitamin E yang terkandung dalam kacang almond juga membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan radikal bebas akibat proses metabolisme, maupun kerusakan karena faktor eksternal seperti polusi dan radiasi.

Tak hanya baik untuk kesehatan tubuh, kacang almond juga bermanfaat untuk kulit, lho. Mengonsumsi kacang almond secara rutin akan membantu menjaga kesehatan kulit Anda dengan mengurangi kerusakan akibat paparan sinar matahari dan menjaga elastisitas kulit.

Baca juga : Mencegah diabetes dan berbagai komplikasinya dengan obat herbal dari kacang-kacangan

3. Kacang Brasil

Mungkin sebagian dari kita masih asing dengan kacang brazil atau yang biasa disebut kacang brasil ini. Kacang brasil memiliki berbentuk yang lebih besar dari kacang-kacang lainnya yakni seperti setengah bola dengan kulit luar yang keras dan permukaan bergerigi. Kacang brasil memiliki banyak nutrisi penting seperti protein, serat, lemak sehat, mineral hingga antioksidan.

Tak hanya itu, kacang brasil juga kaya akan selenium, yaitu mineral penting yang berperan dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh, kelenjar tiroid dan mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas. Serat, protein dan lemak sehat dalam kacang brasil juga membantu mengontrol kadar gula darah serta meningkatkan sensitivitas insulin pada penderita diabetes.

4. Kacang Kenari

Kacang kenari merupakan salah satu dari jenis kacang-kacangan yang berasal dari pohon kenari, biasanya tumbuh di daerah subtropis. Kacang kenari memiliki kulit yang keras dan permukaan yang bergelombang, serta daging yang kaya akan nutrisi seperti protein, serat, lemak sehat, vitamin dan mineral. 

Kacang kenari sering digunakan sebagai bahan makanan atau bahan baku makanan lain misalnya selai kacang kenari, kue, roti dan lain-lain. Kacan kenari juga sering dijadikan camilan sehat yang bisa dimakan mentah atau dipanggang. Rasanya yang gurih dan renyah membuat kacang kenari disukai banyak orang.

Kacang kenari dapat membantu mengontrol kadar gula darah karena kandungan serat dan protein yang dimilikinya. Kacang kenari memiliki kandungan serat yang cukup tinggi serta protein yang baik untuk pencernaan. Kandungan ini membantu mengurangi penyerapan karbohidrat dan gula, sehingga membantu kadar gula darah Anda tetap stabil. Kandungan lemak tak jenuh tunggal serta omega-3 dari kacang kenari juga membantu mengurangi resistensi insulin yang dapat meningkatkan pengaturan kadar gula darah.

5. Kacang Kedelai

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan susu kedelai yang menjadi salah satu alternatif bagi orang dengan intoleransi susu sapi. Ya, kacang kedelai adalah bahan utama dari pembuatan susu yang memiliki rasa gurih, sedikit manis dan segar tersebut. Kacang kedelai sering dibudidayakan di Indonesia untuk diambil bijinya dan kemudian diolah menjadi berbagai produk makanan atau minuman. Berbagai olahan dari dari kacang kedelai adalah susu kedelai, tempe, tahu, oncom hingga kecap.

Kacang kedelai diketahui memiliki banyak nutrisi penting seperti protein, zat besi, serat, kalsium, lemak tak jenuh hingga vitamin B kompleks. Dikarenakan kacang kedelai memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, kacang ini sering dijadikan alternatif sumber protein nabati bagi orang yang menjalani hidup vegetarian ataupun vegan.

Kacang kedelai juga memiliki manfaat untuk membantu mengatasi penyakit diabetes. Kacang kedelai mengandung protein nabati dan serat yang dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil, serta mengurangi resiko diabetes sejak dini.

Baca juga : Kebaikan bagi kesehatan dari kacang-kacangan yang tidak hanya bermanfaat sebagai obat herbal diabetes alami

6. Kacang Mete

Kacang mete merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang biasanya tumbuh di daerah tropis. Kacang mete memiliki bentuk pipih, bulat serta kulit tipis namun daging yang sedikit berisi. Kacang mete juga kaya akan protein, serat, lemak sehat, vitamin, magnesium dan mineral. Protein yang tinggi dari kacang mete dapat membantu menjaga kesehatan otot dan mempercepat pemulihan luka. Ta hanya itu, fungsi dari protein kacang mete juga membantu mengontrol kadar gula darah serta mencegah terjadinya penurunan kadar gula darah yang tiba-tiba.

Lemak tak jenuh dari kacang mete seperti asam oleat dan palmitoleat dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin pada penderita diabetes serta mengurangi terjadinya penyakit kardiovaskular. Namun, penderita diabetes harus lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi kacang mete, sebab kalori dalam kacang mete cukup tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi kacang mete dalam porsi moderat saja atau sesuai dengan anjuran dokter.

Itulah beberapa jenis kacang yang memiliki khasiat baik untuk penderita diabetes. Kacang-kacang tersebut bisa menjadi alternatif cemilan bagi Anda yang menderita diabetes. Namun, sebaiknya jangan mengonsumsinya secara berlebihan ya, sebab apapun yang berlebihan tetap tidak baik bagi tubuh. Selamat mencoba!

ATURAN UNTUK MEMBUAT MENU DIET RESISTENSI INSULIN SEBAGAI BAGIAN DARI OBAT DIABETES

Selain dengan obat diabetes, diet menjadi komponen penting dalam mengatasi masalah kesehatan berkaitan dengan resistensi insulin. Tentu saja untuk membuat menu diet tidak boleh sembarangan dan harus sesuai petunjuk dari dokter. Diet selalu dikombinasikan dengan obat diabetes yang disarankan dokter sehingga keduanya bisa saling bekerja sama dan tidak bertolak-belakang. Diet juga harus dibawah pengawasan ahli karena tubuh tetap membutuhkan banyak nutrisi yang cukup untuk menjaga kondisinya tetap sehat dan prima. Nah, lalu apa saja aturan diet bagi pasien diabetes dengan resistensi insulin?

 

Batasi asupan karbohidrat

Salah satu hasil penelitian dari Diabetes Metabolic Sydrome and Obesity menyebutkan bahwa memonitor asupan karbohidrat dengan cara menghitungan jumlah karbohidrat yang masuk sekali makan adalah salah satu strategi untuk mencapai kontrol terhadap indeks glikemik yang dibutuhkan. Meskipun semua karbohidrat yang masuk bisa dikendalikan dengan dihitung jumlahnya tetapi tetap saja yang paling baik adalah dengan meningkatkan asupan dari karbohidrat baik seperti sayuran, buah-buahan, gandum utuh, kacang-kacangan serta produk olahan susu. Jauhi produk karbohidrat yang tinggi lemak, gula dan sodium.

Minuman berpemanis

Semua jenis gula pasti akan menaikan kadar gula darah dan berkontribusi terhadap kondisi resistensi insulin. Tetapi yang paling utama harus dihindari adalah minuman yang mengandung pemanis tambahan seperti jus buah kemasan atau minuman dengan high fructose corn syrup. Cobalah untuk memperbanyak minuman seperti air putih, kopi, teh serta minuman herbal lain. Banyak juga sekarang minuman herbal seperti teh yang berkhasiat sebagai obat diabetes.

Serat

Menu diet dengan lebih dari 50 gram serat perhari akan meningkatkan level glikemik dalam tubuh pasien diabetes. Mengonsumsi makanan dengan serat tinggi seperti Brussel sprout, alpukat, flaxseed, chia seed, kacang-kacangan dan polong-polongan serta quinoa. Sumber serat juga bisa ditemukan dalam aneka macam sayuran berdaun hijau. Tingkatkan jumlah makanan berserat adalah salah satu aturan penting dalam menu diet resistensi insulin.

Lemak sehat

Jenis lemak yang dikonsumsi sebenarnya jauh lebih penting dibandingkan jumlah lemak yang masuk. Mereka yang mengalami resistensi insulin disarankan untuk mengonsumsi lemak tak larut (unsaturated fat) daripada lemak larut atau lemak trans.

Protein

Untuk memperoleh jumlah protein yang cukup dan tentu saja sehat serta aman pasien diabetes bisa mengandalkan sumber protein alami dan organik. Beberapa yang bisa dikonsumsi untuk pasien dengan resistensi insulin adalah ayam organik, ikan laut, kacang-kacangan, yogurt, dan almond.

Produk olahan susu

Menu diet untuk resistensi insulin juga tidak boleh jauh-jauh dari produk olahan susu. Susu tetap jadi salah satu bagian menu diet yang dibutuhkan tubuh, namun perhatikan jenis produk olahan susu yang akan dikonsumsi. Sekarang ini susu yang terbuat dari bahan organik selain susu kambing dan sapi banyak ditawarkan. Salah satunya adalah almond milk. Almond sendiri mengandung manfaat untuk pasien diabetes karena lemaknya yang rendah namun memiliki protein tinggi.

Mengatur porsi

Salah satu yang terpenting dalam diet resistensi insulin adalah mengatur porsi makan pasien agar tetap seimbang dan bernutrisi. Namun yang terpenting adalah untuk menjaga agar porsi makan pasien diabetes selalu cukup dan tidak membuat perut lapar dalam waktu lama. Membuat perut kosong dan kelaparan hanya akan membuat pasien diabetes mengonsumsi makanan terlalu banyak saat jam makan berikutnya. Pasien diabetes memang harus makan secara rutin terutama ketika diharuskan mengonsumsi obat.

Itu tadi adalah aturan sederhana tentang diet bagi pasien diabetes dengan resistensi insulin. Konsultasikan dengan dokter bagaimana mulai membuat menu diet resistensi insulin yang tanpa melupakan obat diabetes.

 

Baca juga: https://yaconaindonesia.co.id/peran-diet-sebagai-pendukung-obat-diabetes/

OBAT HERBAL UNTUK MENGATASI DIABETES NEUROPATHY

Meskipun saat ini telah banyak obat yang bisa membantu pasien diabetes, ternyata metode pengobatan herbal masih menjadi yang banyak dicari. Menemukan obat herbal untuk diabetes neuropathy merupakan cara terbaik meningkatkan kondisi kesehatan karena mereka mudah digunakan, tidak memiliki efek samping negatif dan akan memperbaiki kinerja tubuh serta pikiran. Ada banyak obat herbal yang bisa mengatasi masalah diabetes neuropathy. Berikut adalah beberapa jenis obat herbal untuk diabetes neuropathy.

 

Minyak ikan

Penelitian terbaru menunjukan bagaimana minyak ikan ternyata memiliki manfaat bagi tubuh terutama pasien dengan diabetes neuropathy. Minyak ikan dipercaya dapat mendukung kerja sistem cardiovascular pada tubuh dengan baik dan itu kenapa minyak ikan memiliki banyak elemen yang bisa mengurangi efek diabetes neuropathy.

Alpha lipocid acid

Antioksidan yang dapat mengurangi rasa sakit, mati rasa, rasa terbakar dan gejala lain yang berhubungan dengan diabetes dan sistem syaraf. Antioksidan yang ditemukan pada asam ini mampu mengurangi radikal bebas dari tubuh yang dapat mengakibatkan penuaan dini serta memperbaiki sistem syaraf dan vascular dengan baik.

Vitamin B

Rajin-rajinlah mengonsumsi vitamin B atau makanan yang memiliki kandungan vitamin B yang tinggi. B6 dan B12 dapat secara efektif mencegah kerusakan pada sistem pembuluh darah, syaraf, mata dan ginjal akibat diabetes. Ditambah lagi, vitamin B1 dalam menu diet akan secara siginifikan mengurangi rasa sakit yang berhubungan dengan diabetes serta meningkatkan kondisi syaraf menjadi lebih baik.

Acetyl L-Carnitine

Acetyl L-Carnitine akan membantu meningkatkan fungsi syaraf dan mendorong regenerasi serat pada syaraf dengan lebih baik. Hal ini menjadi salah satu hal penting untuk meredakan rasa sakit akibat diabetes.

Gamma linolenic acid

Banyak penelitian telah membuktikan bahwa gamma linolenic acid akan membantu mencegah penurunan kerja syaraf akibat diabetes neuropathy dan bahkan memperbaiki kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.

Tentu saja peran obat herbal untuk diabetes neuropathy ini tidak bisa dibiarkan berdiri sendiri. Perlu adanya peran dari sumber lain seperti memulai diet dengan makan makanan sehat, olahraga ringan yang rutin dilakukan, dan menjaga tekanan darah tetap stabil. Memiliki tekanan darah tinggi akan memperparah kondisi pasien diabetes neuropathy. Menjaganya agar tetap terkontrol memainkan peran penting dalam mengurangi kerusakan yang disebabkan diabetes.

 

Baca juga: https://yaconaindonesia.co.id/mengatasi-diabetes-insipidus-dengan-obat-yang-tepat/