
Kalau bicara soal buah atau sayur yang pahit, pare pasti masuk daftar teratas. Banyak orang enggan mengonsumsinya karena rasanya yang tajam dan “gak bersahabat” di lidah. Tapi tahu gak sih? Di balik rasa pahitnya itu, pare punya manfaat besar terutama buat kamu yang punya diabetes.
Si Pahit yang Kaya Manfaat
Pare (Momordica charantia) dikenal luas di berbagai negara Asia sebagai bahan masakan sekaligus tanaman obat. Yang menarik, pare mengandung senyawa alami seperti charantin, vicine, dan polipeptida-P yang telah diteliti punya efek mirip insulin dalam membantu menurunkan kadar gula darah.
Senyawa tersebut membantu tubuh:
– Meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel
– Menurunkan resistensi insulin
– Menghambat enzim yang memecah gula dalam usus
Dengan kata lain, pare bisa membantu mengontrol gula darah secara alami, tentunya sebagai pendamping gaya hidup sehat dan bukan sebagai pengganti obat medis.
Kenapa Pare Cocok untuk Penderita Diabetes?
- Indeks glikemiknya rendah
Pare tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis, jadi aman dikonsumsi sebagai bagian dari menu harian penderita diabetes. - Membantu menurunkan kadar gula darah
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi jus pare secara rutin dapat membantu menurunkan kadar glukosa dalam darah. - Kaya serat
Serat dalam pare membantu memperlambat penyerapan gula di usus, yang berkontribusi pada kestabilan gula darah. - Rendah kalori
Pare cocok untuk diet karena kalorinya rendah dan tidak mengandung gula tambahan.
Cara Konsumsi Pare untuk Diabetes
Meski rasanya pahit, pare bisa diolah dengan berbagai cara agar lebih mudah dinikmati, seperti:
Dibuat jus
Minum jus pare segar dalam takaran kecil (½–1 gelas per hari) bisa jadi cara efektif mengontrol gula darah. Jangan tambah gula ya!
Ditumis dengan bahan lain
Pare bisa ditumis dengan bawang putih, tempe, atau telur agar rasanya lebih seimbang.
Direbus sebagai lalapan
Kalau suka makanan sederhana, pare rebus bisa jadi pilihan yang sehat dan praktis.
Tips: Untuk mengurangi rasa pahit, rendam pare yang sudah diiris dengan garam selama 10–15 menit, lalu bilas sebelum dimasak.
Tapi Tetap Harus Bijak Ya…
Meskipun pare baik untuk diabetes, konsumsinya tetap harus terkontrol. Jangan berlebihan. Terlalu banyak konsumsi pare (terutama dalam bentuk jus mentah) bisa menyebabkan efek samping seperti sakit perut atau diare. Dan buat ibu hamil, pare sebaiknya dihindari dulu karena bisa memicu kontraksi.
Selalu konsultasikan ke dokter atau ahli gizi sebelum menjadikan pare sebagai bagian dari pengobatan pendukung.
Kesimpulan
Pare memang pahit, tapi manfaatnya manis untuk kesehatan—khususnya buat kamu yang sedang berjuang mengontrol diabetes. Dengan konsumsi yang tepat dan teratur, pare bisa jadi “teman sehat” yang membantu tubuh menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Jadi, mulai sekarang jangan buru-buru nolak pare. Kadang yang pahit itu justru baik buat kamu






