SOLUSI DIABETES

SOLUSI DIABETES

Mengontrol Gula Darah dan Memperbaiki Sel Beta Pankreas

Yacona

Chat Konsultasi

Produk

Testimoni

Order

Mau Gula Darah Stabil? Coba Jogging di Pagi Hari!

Jogging di pagi hari adalah salah satu aktivitas yang sederhana namun sangat bermanfaat, terutama bagi para diabetesi atau penderita diabetes. Dengan gaya hidup sehat dan aktif, kadar gula darah dapat lebih mudah terkontrol. Berikut ini beberapa manfaat jogging pagi yang bisa dirasakan oleh diabetesi:

 

 

1. Meningkatkan Sensitivitas Insulin

Salah satu masalah utama pada diabetes adalah resistensi insulin. Jogging secara rutin dapat membantu tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Hal ini berarti sel-sel tubuh akan lebih efektif menyerap glukosa dari darah, sehingga kadar gula darah tetap stabil.

 

 

2. Membantu Mengontrol Berat Badan

Kelebihan berat badan sering kali menjadi faktor risiko yang memperburuk kondisi diabetes. Jogging di pagi hari adalah cara efektif membakar kalori. Dengan aktivitas ini, diabetesi dapat menjaga berat badan ideal atau bahkan menurunkan berat badan, yang penting untuk pengelolaan diabetes jangka panjang.

 

 

3. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Diabetes meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Jogging dapat memperkuat jantung, meningkatkan sirkulasi darah, dan menurunkan tekanan darah. Semua ini sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi yang berhubungan dengan diabetes.

 

 

4. Menurunkan Stres

Jogging di pagi hari dapat merangsang pelepasan endorfin, yang dikenal sebagai “hormon kebahagiaan”. Hormon ini membantu mengurangi stres dan kecemasan, yang sering dialami oleh diabetesi. Dengan suasana hati yang lebih baik, pengelolaan diabetes pun menjadi lebih mudah.

 

 

5. Meningkatkan Kualitas Tidur

Olahraga pagi, seperti jogging, dapat membantu mengatur pola tidur. Tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk menjaga keseimbangan hormon, termasuk insulin, yang memengaruhi kadar gula darah.

 

 

Kesimpulan

Jogging di pagi hari memberikan banyak manfaat bagi diabetesi, mulai dari meningkatkan sensitivitas insulin hingga menjaga kesehatan jantung. Dengan konsistensi dan perhatian terhadap keselamatan, jogging bisa menjadi salah satu cara efektif untuk mengelola diabetes. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, mulai kebiasaan jogging pagi untuk hidup yang lebih sehat!

Tips Jitu Menurunkan Gula Darah Secara Alami

Menjaga kadar gula darah dalam batas normal bukan hanya tentang mencegah penyakit, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Menurunkan kadar gula darah dalam tubuh adalah hal yang penting, terutama bagi mereka yang berisiko pradiabetes atau diabetes. Kadar gula darah yang tinggi secara kronis dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang serius, mulai dari kerusakan saraf dan pembuluh darah hingga penyakit jantung dan ginjal.

Kabar baiknya, ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan dan mengendalikan kadar gula darah secara alami.

Berolahraga secara teratur

Aktivitas fisik meningkatkan sensitivitas insulin, yaitu kemampuan sel-sel tubuh untuk merespon insulin dan menyerap glukosa dari darah untuk dijadikan energi. Olahraga juga membantu otot menggunakan glukosa sebagai bahan bakar, yang secara langsung menurunkan kadar gula darah. Tidak perlu olahraga berat, aktivitas fisik ringan hingga sedang seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau bahkan berkebun secara rutin pun sudah memberikan dampak positif. Kuncinya adalah konsistensi dan memilih aktivitas yang disukai agar dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Pola makan 

Memperhatikan asupan karbohidrat sangat penting karena karbohidrat dipecah menjadi glukosa dalam tubuh. Memilih karbohidrat kompleks seperti biji-bijian utuh, sayuran, dan buah-buahan lebih disarankan daripada karbohidrat sederhana seperti nasi putih, roti putih, dan minuman manis. Karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat, sehingga pelepasan glukosa ke dalam darah lebih bertahap dan mencegah lonjakan gula darah yang tiba-tiba. Mengonsumsi makanan berserat tinggi juga sangat dianjurkan. Serat memperlambat penyerapan gula dan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Sumber serat yang baik antara lain sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Porsi makan

Makan dalam porsi besar dapat menyebabkan lonjakan gula darah, terutama jika makanan tersebut tinggi karbohidrat. Mengontrol porsi makan dan makan secara teratur dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari. Selain itu, penting untuk minum air putih yang cukup. Air membantu ginjal membuang kelebihan gula melalui urine dan mencegah dehidrasi, yang dapat memperburuk kadar gula darah.

Kelola stres

Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau sekadar meluangkan waktu untuk melakukan hobi yang disukai dapat membantu mengurangi stres dan menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Tidur yang cukup dan berkualitas juga tak kalah penting. Kurang tidur dapat mengganggu metabolisme glukosa dan meningkatkan resistensi insulin. Usahakan untuk tidur 7-8 jam setiap malam.

Pemantauan kadar gula darah secara rutin

Pemantauan ini membantu mengidentifikasi tren dan pola kadar gula darah, sehingga dapat dilakukan penyesuaian pada pola makan, olahraga, atau pengobatan jika diperlukan. Konsultasi rutin dengan dokter juga sangat penting untuk mendapatkan panduan dan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi masing-masing. Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, kita dapat membantu menurunkan dan mengendalikan kadar gula darah, serta mengurangi risiko komplikasi kesehatan jangka panjang. Ingatlah bahwa perubahan gaya hidup membutuhkan waktu dan komitmen, tetapi manfaatnya bagi kesehatan sangatlah besar.

Ketagihan Minuman Manis? Ini Bahaya yang Mengintai Tubuhmu

Minuman manis selalu jadi pilihan favorit banyak orang. Dari teh boba, kopi susu kekinian, soda, sampai jus buah dengan tambahan gula, semuanya menggoda. Tapi, tau nggak sih kalau kebiasaan minum yang manis-manis ini bisa membawa banyak risiko buat kesehatan kamu? Yuk, simak bahaya yang harus kamu tau!

1. Obesitas Mengintai

Minuman manis biasanya mengandung gula tambahan dalam jumlah besar. Gula ini bikin kalori masuk ke tubuh kamu tanpa bikin kenyang. Akibatnya, kamu tetap makan seperti biasa, tapi kalori yang masuk jadi berlebihan. Kalau nggak diimbangi dengan aktivitas fisik, lemak bakal numpuk di tubuh, dan ujung-ujungnya kamu bisa mengalami obesitas.

 

2. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Gula dalam minuman manis bikin tubuh kamu memproduksi insulin secara terus-menerus. Kalau konsumsi ini berlangsung lama, tubuh jadi kebal terhadap insulin. Ini yang bikin risiko kamu terkena diabetes tipe 2 meningkat. Parahnya lagi, diabetes ini bisa memicu komplikasi serius seperti kerusakan ginjal dan gangguan penglihatan.

 

3. Kerusakan Gigi

Minuman manis adalah musuh utama gigi. Gula yang menempel di gigi akan jadi makanan untuk bakteri di mulut. Bakteri ini memproduksi asam yang menyerang enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang, bahkan kerusakan parah kalau nggak segera ditangani.

 

4. Risiko Penyakit Jantung

Konsumsi gula berlebihan bisa memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh. Gula tambahan diketahui meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Selain itu, gula juga meningkatkan trigliserida, yang semuanya berkontribusi pada risiko penyakit jantung.

 

5. Gangguan pada Hati

Minuman manis sering mengandung fruktosa dalam jumlah besar. Fruktosa ini diproses di hati, dan kalau terlalu banyak, bisa menyebabkan penumpukan lemak di organ tersebut. Kondisi ini dikenal sebagai fatty liver disease, yang kalau dibiarkan bisa berkembang jadi masalah serius.

 

6. Efek Kecanduan Gula

Gula punya efek adiktif yang mirip dengan narkoba. Semakin sering kamu mengonsumsinya, semakin besar keinginan untuk minum minuman manis lagi. Kalau sudah kecanduan, mengurangi asupan gula jadi tantangan besar.

 

7. Gangguan Hormon

Gula bisa mengganggu keseimbangan hormon leptin dan ghrelin, yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Akibatnya, kamu bisa merasa lapar terus-menerus, meskipun sebenarnya sudah cukup makan.

 

 

 

Cara Mengurangi Konsumsi Minuman Manis Kamu nggak harus langsung berhenti total, tapi ada beberapa langkah kecil yang bisa dilakukan:
  • Pilih Air Putih: Jadikan air putih sebagai minuman utama kamu sehari-hari. Kalau bosan, coba tambahkan potongan lemon atau mentimun untuk infused water.
  • Kurangi Bertahap: Kalau kamu biasa minum kopi susu kekinian setiap hari, coba kurangi jadi seminggu sekali. Perlahan, tubuh akan terbiasa.
  • Cek Label Nutrisi: Selalu periksa label sebelum beli minuman kemasan. Hindari yang mengandung gula tambahan berlebih.
  • Buat Sendiri di Rumah: Misalnya, bikin jus buah segar tanpa tambahan gula. Lebih sehat dan hemat!

 

Mengurangi konsumsi minuman manis memang nggak gampang, tapi kesehatan kamu jauh lebih berharga. Yuk, mulai sekarang bijak dalam memilih apa yang kamu minum. Tubuh sehat, hidup pun jadi lebih bahagia!

Jarang Makan Makanan Manis, Kok Tetap Kena Diabetes? Ini Penjelasannya!

Banyak orang mengira kalau diabetes itu cuma soal makan gula berlebihan. Tapi, kenyataannya nggak sesederhana itu, lho! Meski kamu jarang makan makanan manis, risiko terkena diabetes tetap ada. Mari kita kupas tuntas, kenapa ini bisa terjadi.

 

1. Diabetes Itu Nggak Cuma Gara-Gara Gula

Yang harus kamu tahu, diabetes bukan semata-mata akibat konsumsi gula berlebih. Penyakit ini lebih banyak dipengaruhi oleh bagaimana tubuh kamu memproses gula darah, faktor genetik, dan gaya hidup. Diabetes juga ada dua tipe utama:

 

  • Tipe 1: Disebabkan oleh gangguan autoimun di mana tubuh menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Biasanya terjadi sejak usia muda.
  • Tipe 2: Lebih umum dan sering disebabkan oleh resistensi insulin. Ini artinya, tubuhmu nggak lagi responsif terhadap insulin.

 

Jadi, meskipun kamu jarang makan makanan manis, tubuhmu tetap bisa mengalami masalah dalam mengatur gula darah karena faktor-faktor lain.

 

2. Faktor Genetik: Warisan dari Keluarga

Kalau keluargamu punya riwayat diabetes, risiko kamu terkena penyakit ini otomatis lebih tinggi. Genetik memengaruhi bagaimana tubuhmu memproduksi dan menggunakan insulin. Ini alasan kenapa ada orang yang pola makannya biasa saja tapi tetap terkena diabetes.

Selain itu, beberapa etnis juga lebih rentan terhadap diabetes tipe 2, misalnya Asia Selatan atau Afrika-Amerika. Jadi, faktor ini memang nggak bisa diubah, tapi kamu tetap bisa mengurangi risikonya dengan gaya hidup sehat.

 

 

3. Resistensi Insulin: Masalah Utama Tipe 2

Diabetes tipe 2 sering terjadi karena resistensi insulin. Insulin adalah hormon yang membantu sel tubuh menyerap gula dari darah. Kalau tubuhmu resistensi, gula darah jadi nggak terkendali.

Faktor-faktor yang memicu resistensi insulin antara lain:

– Kelebihan berat badan atau obesitas

– Kurangnya aktivitas fisik

– Diet tinggi karbohidrat sederhana, seperti nasi putih, roti putih, dan makanan cepat saji

– Stres kronis

4. Pola Makan dan Gaya Hidup: Nggak Melulu Soal Gula

Banyak orang salah fokus sama makanan manis, padahal karbohidrat sederhana juga berperan besar dalam meningkatkan gula darah. Misalnya, makan nasi putih dalam jumlah besar atau terlalu banyak camilan berkarbohidrat bisa memicu lonjakan gula darah.

Selain itu, gaya hidup yang kurang gerak atau sedentary lifestyle bikin tubuhmu makin sulit memproses gula. Duduk terlalu lama tanpa aktivitas fisik harian bisa meningkatkan risiko diabetes.

5. Stres dan Hormon

Stres kronis ternyata bisa memengaruhi kadar gula darahmu. Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol, yang bikin gula darah naik sebagai respons. Kalau ini terjadi terus-menerus, tubuh jadi lebih sulit mengontrol kadar gula darah.

Selain itu, gangguan hormonal seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga bisa meningkatkan risiko diabetes, terutama pada wanita. Gangguan ini sering menyebabkan resistensi insulin.

 

 

6. Diabetes Tipe 1: Bukan Salah Pola Makan

Diabetes tipe 1 biasanya muncul karena sistem imun tubuh menyerang pankreas. Ini murni masalah autoimun dan nggak ada hubungannya dengan kebiasaan makan atau gaya hidup. Kebanyakan penderita tipe 1 didiagnosis di usia muda dan perlu suntikan insulin seumur hidup.

Cara Mencegah Diabetes

Meski ada faktor yang nggak bisa diubah seperti genetik, kamu tetap bisa menurunkan risiko terkena diabetes dengan langkah berikut:

  1. Jaga berat badan ideal Obesitas adalah salah satu pemicu utama resistensi insulin.
  2. Perbanyak aktivitas fisik Olahraga seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga membantu tubuh lebih responsif terhadap insulin.
  3. Pilih karbohidrat kompleks Ganti nasi putih dengan nasi merah, oatmeal, atau quinoa. Karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat sehingga gula darah stabil lebih lama.
  4. Kurangi makanan olahan Hindari makanan cepat saji, camilan manis, dan minuman bersoda.
  5. Kelola stres Praktikkan mindfulness, meditasi, atau olahraga untuk menjaga kesehatan mental.
  6. Rutin cek kesehatan Cek gula darah secara berkala, terutama kalau kamu punya faktor risiko.
Kesimpulan

Diabetes itu penyakit yang kompleks dan nggak cuma soal makan makanan manis. Faktor seperti genetik, resistensi insulin, pola makan, gaya hidup, dan stres semuanya berkontribusi. Jadi, jangan hanya fokus menghindari gula, tapi perhatikan pola hidup secara keseluruhan.

Dengan memahami penyebab dan cara pencegahannya, kamu bisa lebih bijak menjaga kesehatan. Ingat, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Yuk, mulai dari sekarang!

Masih Mageran? Ini Bahayanya yang Harus Kamu Tahu!

 

Siapa sih yang nggak suka mager? Apalagi kalau udah ketemu kasur, bantal empuk, dan posisi nyaman buat scroll-scroll medsos atau maraton series favorit. Mager alias malas gerak emang udah jadi kebiasaan yang lumayan populer, terutama di era digital kayak sekarang. Tapi tahu nggak sih, kebiasaan mager ternyata ada efek sampingnya yang nggak main-main? Mager bukan cuma bikin kita kurang produktif, tapi juga punya dampak kesehatan yang serius, lho!

Jadi, buat kamu yang sering mager, yuk simak bahaya-bahaya mager yang harus kamu tau biar lebih semangat buat gerak dan hidup lebih sehat!

 

 

1. Metabolisme Tubuh Menurun

Ketika kita mager, tubuh kita jadi lebih jarang bergerak, dan ini bisa bikin metabolisme tubuh menurun. Metabolisme adalah proses di mana tubuh mengubah makanan dan minuman menjadi energi. Kalau kita sering mager, proses metabolisme ini jadi melambat, yang artinya tubuh jadi lebih lambat membakar kalori. Akibatnya, makanan yang kita konsumsi lebih gampang disimpan sebagai lemak, yang bisa bikin berat badan naik.

 

2. Risiko Obesitas Meningkat

Kurangnya aktivitas fisik otomatis bikin kalori yang masuk ke tubuh kita nggak kebakar maksimal. Kalau kita terus-terusan mager dan gak ngeimbangin asupan makanan, berat badan kita bakal naik lebih cepat. Obesitas bukan cuma masalah penampilan, tapi juga bisa memicu berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, hingga penyakit jantung. Serem banget kan?

 

3. Otot dan Sendi Melemah

Bayangin aja kalau kamu punya otot dan sendi tapi jarang dipakai buat aktivitas, otomatis lama-kelamaan kekuatannya bakal menurun. Karena kurang gerak, otot kita bakal melemah, dan sendi bisa kehilangan fleksibilitasnya. Itu kenapa, orang yang sering mager lebih gampang ngerasa pegel dan nyeri sendi, walaupun cuma ngelakuin aktivitas kecil.

 

4. Menurunkan Mood dan Menyebabkan Stres

Ternyata, sering mager juga berdampak ke kesehatan mental, lho! Ketika kita bergerak atau olahraga, tubuh kita ngeluarin endorfin, yaitu hormon yang bikin kita ngerasa senang. Kalau kita mager terus, produksi hormon ini otomatis jadi berkurang, dan ini bisa bikin kita jadi gampang stres, bad mood, bahkan berisiko terkena depresi. Aktivitas fisik terbukti bisa jadi cara yang efektif buat ngilangin stres dan bikin mood lebih stabil.

 

5. Menurunkan Sistem Kekebalan Tubuh

Jarang bergerak bisa bikin sistem imun tubuh kita jadi lebih lemah. Padahal, imun tubuh kita adalah pertahanan utama dari berbagai penyakit dan infeksi. Jadi kalau kita kurang aktif, risiko kena penyakit kayak flu, pilek, atau infeksi lainnya bakal meningkat. Aktivitas fisik sebenarnya bisa meningkatkan sirkulasi darah, yang membantu membawa sel-sel kekebalan tubuh ke seluruh tubuh lebih efektif. Dengan kata lain, rajin bergerak sama aja bikin tubuh kita lebih siap buat melawan virus dan bakteri.

 

6. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Salah satu bahaya paling serius dari kebiasaan mager adalah meningkatnya risiko penyakit jantung. Ketika kita mager, aliran darah dalam tubuh jadi nggak lancar, tekanan darah bisa meningkat, dan kolesterol jahat dalam tubuh cenderung naik. Hal-hal ini adalah faktor risiko utama dari penyakit jantung. Bahkan, menurut beberapa penelitian, orang yang mager lebih dari 8 jam sehari punya risiko dua kali lipat lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular dibanding mereka yang aktif bergerak.

 

7. Berpengaruh pada Kesehatan Paru-Paru

Kurang bergerak juga bisa berdampak negatif pada paru-paru kita. Aktivitas fisik bisa membantu paru-paru bekerja lebih efisien dengan meningkatkan jumlah oksigen yang masuk ke tubuh. Kalau kita sering mager, paru-paru nggak terlatih untuk mengelola oksigen dengan baik, yang bisa bikin kita lebih cepat merasa ngos-ngosan, walaupun cuma naik tangga atau jalan kaki.

 

8. Memicu Gangguan Tidur

Orang yang kurang aktivitas fisik sering kali juga ngalamin masalah tidur, seperti insomnia atau tidur yang nggak nyenyak. Padahal, tidur berkualitas penting banget buat kesehatan tubuh dan mental. Kalau kamu sering mager, tubuh jadi nggak terlalu “capek,” jadi susah tidur dengan nyenyak. Selain itu, kurang gerak juga bisa bikin kita lebih sering bergadang, yang bikin kita kurang tidur dan berdampak buruk pada kesehatan secara keseluruhan.

 

9. Meningkatkan Risiko Kanker

Mungkin ini terdengar ekstrem, tapi faktanya, kebiasaan mager bisa berkontribusi pada risiko terkena beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar, payudara, dan rahim. Penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, tapi para ahli percaya bahwa faktor-faktor seperti peningkatan berat badan, inflamasi tubuh, dan perubahan hormon akibat kurang gerak bisa jadi pemicunya.

 

10. Menghambat Produktivitas

Sering mager bukan cuma berdampak buruk buat kesehatan fisik dan mental, tapi juga bisa bikin produktivitas menurun. Ketika kita terlalu lama diam atau gak aktif, kita jadi lebih sulit fokus dan cenderung lebih cepat lelah. Padahal, aktivitas fisik bisa bantu aliran darah ke otak lebih lancar, yang bikin kita lebih fokus dan siap buat menyelesaikan tugas-tugas dengan lebih baik.

 

 

Tips buat Kurangin Mager

Udah tau bahayanya kan? Yuk mulai kurangi kebiasaan mager dengan beberapa tips simpel berikut:

 

Mulai dari hal kecil: 

Coba biasain diri buat gerak di sela-sela aktivitas sehari-hari, kayak jalan-jalan singkat setelah makan atau stretching setiap jam.

 

Gunakan timer: 

Kalau kerja atau belajar di depan laptop, pasang timer buat istirahat tiap 30 menit biar bisa jalan-jalan bentar atau sekadar peregangan.

 

Aktivitas ringan:

 Gak perlu langsung olahraga berat, aktivitas kayak naik-turun tangga, jalan kaki ke tempat yang gak jauh, atau sekadar nyapu rumah juga udah cukup buat ngurangin kebiasaan mager.

 

Temukan aktivitas yang disuka: 

Gak suka jogging atau nge-gym? Gak masalah! Cari aktivitas yang seru buat kamu, kayak dancing, hiking, atau berenang. Dengan begitu, kamu gak bakal merasa terpaksa buat bergerak.

 

Pasang target harian: 

Buat target harian buat gerak aktif, misalnya 5.000 langkah per hari. Kamu bisa pakai aplikasi penghitung langkah buat bantu monitor aktivitas harian.

Jadi, buat kamu yang masih suka mageran, yuk coba mulai aktif bergerak demi kesehatan tubuh dan mental kamu sendiri. Ingat, mager itu enak sementara, tapi dampaknya bisa dirasain jangka panjang.

Daun Yakon sebagai Obat Herbal Alami Anti Diabetes

Daun Yakon sebagai Obat Herbal Alami Anti Diabetes

Obat Herbal Diabetes Ampuh

Tahukah anda, pada tahun 2014 terdapat penelitian tentang efek anti diabetes yang dimiliki oleh bagian dari daun yakon yang dilakukan oleh seorang dosen Fakultas Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta? Beliau adalah Bapak Hady Anshory, M. Sc., Apt. Hasil dari penelitian beliau telah disimposiumkan di Fakultas Kedokteran Universitas Gajahmada (UGM) Yogyakarta. Efek anti diabetes tersebut ditemukan pada bagian daunnya. Tanaman tersebut adalah Yakon (Smallanthus sonchifolius).

Yakon  merupakan tanaman asli Amerika Serikat yang termasuk dalam familia Asteraceae. Tanaman ini telah lama lama dimanfaatkan untuk bidang kesehatan sejak jaman pra-Columbus di wilayah Andean. Hingga beberapa dekade belakangan, penggunaan tanaman yakon telah meluas hingga ke wilayah Asia dan Eropa. Daun yakon digunakan sebagai obat herbal diabetes, yang diolah dalam bentuk teh hingga kapsul.

Bagaimana Fungsi Daun Yakon sebagai Obat Diabetes?

Obat Herbal Diabetes Ampuh

Sebagai tanaman yang digunakan sebagai obat yang berfungsi untuk anti diabetes,  daun yakon memiliki banyak senyawa yang bantu menurunkan kadar gula darah. Daun yakon mengandung senyawa golongan seskuiterpen lakton (STL). Senyawa tersebut yaitu sonchifolin, polimatin B, uvedalin dan enhidrin. Senyawa golongan STL bekerja untuk memodulasi enzim yang berbeda dengan menghambat atau menginduksi kegiatan enzim tersebut.

Mekanisme senyawa-senyawa tersebut bekerja dengan menghambat proses glikogenolisis dan proses glukoneogenesis. Apa itu proses proses glikogenolisis dan proses glukoneogenesis? Glikogenolisis merupakan pemecahan glikogen dalam organ hati menjadi glukosa. Sedangkan glukoneogenesis ialah proses sintesis glukosa dari produk non-karbohidrat yaitu piruvat, laktat, alanin, maupun asam amino lainnya. Dengan dihambatnya proses glikogenolisis dan glukoneogenesis, maka terjadi penghambatan proses pembentukan glukosa dalam tubuh. Hal ini akan menjaga agar kadar gula darah tidak naik secara signifikan.

Tak hanya itu, daun yakon memiliki berbagai jenis serat yang dapat melancarkan pencernaan serta meningkatkan kesehatan usus. Senyawa serat yang dikandung daun yakon adalah FOS dan Inulin. FOS dan Inulin tidak dapat dicerna oleh tubuh, sehingga tidak meningkatkan kadar gula darah. Tidak tercernanya serat ini dapat membuat berat badan Anda menjadi turun dan usus menjadi lebih sehat. Kesehatan usus yang baik akan berpengaruh positif pada penurunan kadar darah. Namun, apa saja ya fungsi daun yakon sebagai obat?

1. Menurunkan Gula darah

Mengonsumsi daun yakon secara rutin dapat membantu menurunkan kadar gula darah Anda dengan alami. Hal ini dikarenakan daun yakon memiliki berbagai senyawa yang mampu mengontrol kadar gula darah. Salah satu senyawanya adalah inulin. Inulin adalah jenis serat makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, sehingga tidak memicu peningkatan kadar gula darah seperti halnya karbohidrat sederhana.

Ketika inulin dipecah oleh bakteri di usus, ia menghasilkan fruktosa yang lambat diserap ke dalam aliran darah, sehingga tidak menimbulkan lonjakan kadar gula darah yang tajam. Selain itu, inulin juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin pada tubuh, sehingga tubuh lebih efektif dalam mengatur kadar gula darah. Maka dari itu daun yakon dapat berfungsi sebagai obat herbal bagi penderita diabetes.Ingin tahu lebih lanjut soal manfaat daun yakon untuk menurunkan kadar gula darah tinggi? cek di sini ya

2. Meningkatkan produktivitas dan sensitivitas inulin

Tak hanya menurunkan kadar gula darah secara alami, mengonsumsi daun yakon juga bisa memperbaiki kerusakan yang telah terjadi pada sel beta pankreas. Jika kerusakan sel beta pankreas teratasi maka produktivitas dan sensitivitas hormon insulin menjadi meningkat. Hormon insulin ini sangat penting untuk penderita diabetes, sebab hormon insulin bekerja sebagai penghantar bagi glukosa masuk ke dalam sel tubuh dan diubah menjadi energi. Jika hormon insulin tidak bisa menjalankan fungsinya, maka glukosa akan tersimpan dalam sel darah dan menyebabkan kenaikan kadar gula darah. Ingin tahu lebih lanjut soal kerusakan sel beta pankreas pada penderita diabetes? klik di sini

Daun yakon mengandung senyawa endhidrin, uvedalin dan sonchifolin yang dapat meningkatkan produktivitas dan sensitvitas insulin, sehingga tubuh dapat menggunakan glukosanya dengan lebih efektif. Selain itu, senyawa senyawa tersebut dapat meningkatkan enzim yang bekerja untuk metabolisme glukosa (fruktokinase dan aldose reductase) sehingga penggunaan glukosa dalam tubuh menjadi lebih cepat.

3. Antioksidan

Antioksidan merupakan bahan yang mampu mengurangi dampak buruk senyawa dari radikal bebas, seperti reactive oxygen spesies (ROS). radikal bebas terdapat dalam fungsi fisiologis manusia, makanya tubuh membutuhkan antioksidan agar organ terlindungi.. Daun yakon mengandung senyawa antioksidan, yaitu asam klorogenat. Asam klorogenat merupakan senyawa golongan fenil propanoid yang banyak ditemukan dalam tumbuhan.

Mekanisme asam klorogenat sebagai anti diabetes bekerja dengan menghambat kerusakan sel beta pankreas. Kerusakan sel beta pankreas pada penderita daibetes ini disebabkan oleh terbentuknya radikal bebas ROS karena tingginya kadar gula darah (hiperglikemia). Penderita diabetes membutuhkan antioksidan dalam jumlah yang cukup untuk melawan radikal bebas yang terbentuk akibat hiperglikemia.

Obat Herbal Diabetes Ampuh

Berdasarkan penelitian Hong et al., (2007), daun yakon mengandung dua jenis senyawa melampolide. kedua senyawa ini berfungsi sebagai penghambatan radikal bebas nitric oxide (NO). Secara fisiologis NO memiliki peran dalam reaksi inflamasi dan vasodilatasi dalam tubuh sehingga berperan langsung dalam berbagai mekanisme cedera jaringan.

NO dapat merusak sel beta pankreas dengan mekanisme dimulai dari nekrosis sel dan diakhiri dengan apoptosis (kematian sel). Jadi kandungan daun yakon yang mempunyai aktivitas sebagai antidiabetes adalah sonchifolin, polimatin B, uvedalin dan enhidrin. Serta dua senyawa antioksidan yaitu asam klorogenat dan melampolide. Anda ingin tahu lebih lanjut soal manfaat antioksidan dalam daun yakon untuk kesehatan dan kecantikan? klik di sini

Nah, itulah berbagai manfaat dari daun yakon sebagai obat herbal dari diabetes. Jika Anda merasa terllau ribet dalam mengolah daun yakon, Anda bisa mencoba produk herbal Yacona kapsul. Yacona kapsul terdiri dari ekstrak daun yakon, daun salam dan daun sambiloto. Formulasi ketiganya akan akan membantu memperbaiki kerusakan sel beta pankreas pada penderita diabetes sehingga gula darah Anda turun secara alami. Antioksidan dalam ekstrak dari ketiga daun tersebut juga menghilangkan gejala diabetes yang Anda alami. Jika Anda ingin berkonsultasi atau penasaran dengan Yacona, silahkan klik di sini

Sekian pembahasan kali ini. Semoga dengan artikel ini akan menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat menjadi alternatif usaha anda dalam mencari herbal diabetes.

Referensi :

Hong SS. Lee SA. Han XH. Lee MH. Hwang JS. Melampolides from the leaves of Smallanthus sonchifolius and their inhibitory activity of LPS-Induced nitric oxide production. Chem. Pharm. Bull. 2008; 56(2): 199-202.

Nugroho AE. Farmakologi Obat-obat Penting dalam Pembelajaran Ilmu Farmasi dan Dunia Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2012.p.144-149.

S.B. Genta et al. 2010. Hypoglycemic activity of leaf organic extracts from Smallanthus sonchifolius: Constituents of the most active fractions. Chemico-Biological Interactions. 185 (2010) : 143-152.

Setiawan B. Suhartono E. Stress Oksidatif dan Peran Antioksidan Pada Diabetes Mellitus. Maj Kedokt Indon. 2005; Vol 55: 2

Valentova K. Ulrichova J. Smallanthus sonchifolius and Lepidium meyeniiProspective Andean Crops for the Prevention of Chronic Disease. Biomedical Papers. 2003; 147(2): 119-130.