Diabetes memiliki kondisi yang berbeda-beda dan obat untuk mengatasi masakah tersebut juga bisa berbeda. Ada dua tipe diabetes yang tentu semua orang sudah sangat mengenalnya yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Namun terkadang orang salah mengartikan yang mana diabetes tipe 1 dan yang mana diabetes tipe 2 sehingga penanganan yang dilakukan juga tidak tepat seperti seharusnya. Ada perbedaan besar antara keduanya yang akan menciptakan perbedaan pula dalam metode pengobatan serta pilihan obat yang harus dikonsumsi. Mari coba melihat sekali lagi apa itu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 1 dan tipe 2
Diabetes tipe 1 merupakan kondisi autoimun dimana sel-sel dalam pankreas yang seharusnya memproduksi insulin telah rusak. Karena tubuh gagal memproduksi insulin, maka glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi dan tetap tinggal dalam pembuluh darah. Lama-kelamaan gula darah dalam tubuh akan meningkat jumlahnya dan kondisi ini tidak dapat dikembalikan secara alami karena tubuh tidak lagi merespon pembentukan insulin.
Sementara itu, diabetes tipe 2 adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh menjadi tidak bereaksi terhadap kehadiran insulin. Faktor terbesar seseorang bisa mengalami diabetes tipe 2 adalah obesitas dan kadar gula darah tinggi.
Rata-rata pasien diabetes tipe 1 bisa didiagnosis di usia-usia awal atau bahkan ketika masih kanak-kanak. Kenali tanda-tanda diabetes dan segera pergi periksa ke dokter meskipun anak tersebut masih terhitung belia.
85% kasus diabetes tipe 1 memang tidak terjadi karena faktor keturunan namun murni karena terjadi masalah dengan tubuh. Namun ketika salah seorang anggota keluarga memiliki riwayat diabetes tipe 1 maka resiko seseorang terkena diabetes akan meningkat 15 kali lipat.
Pasien diabetes tipe 1 harus segera mendapat pengobatan atau konsumsi obat secara rutin karena memiliki gula darah tinggi dalam waktu lama akan sangat mengganggu kesehatan. Salah satu kondisi paling parah yang bisa disebabkan diabetes tipe 1 adalah ketoacidosis atau ketika tubuh memiliki jumlah keto terlalu tinggi. Jika tidak segera diobati maka kondisi ini bisa menyebabkan pasien kehilangan kesadaran hingga koma.
Berbeda dari diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 dialami hampir 3 juta orang di seluruh dunia. Mereka mungkin tidak menunjukan gejala-gejala yang jelas hingga akhirnya didiagnosis dengan diabetes tipe 2. Tanpa pengendalian dan metode pengobatan yang sesuai pasien diabetes tipe 2 akan semakin lemah seiring berjalannya waktu. Pankreas akan memproduksi insulin dengan jumlah yang semakin sedikit dan ini membuat gula darah jadi semakin tinggi.
Obat untuk diabetes dan cara pengendalian diabetes
Tidak ada obat untuk diabetes tipe 1 karena yang menjadi masalah adalah organ tubuh yang tidak berfungsi dengan baik. Cara-cara yang selalu dijelaskan kepada pasien dimaksudkan untuk menjaga pasien agar tetap sehat dan menghindari komplikasi di kemudian hari. Apa sajakah hal tersebut?
Pertama, selalu gunakan insulin sesuai anjuran dokter karena suntikan insulin membantu menjaga pasien diabetes mendapatkan jumlah insulin yang sesuai kebutuhan. Kedua, rutinlah melakukan pengecekan gula darah dan konsultasikan dengan dokter tentang kenaikan dan penurunan kadar gula darah yang tercatat. Ketiga, makan makanan sehat dan tentu saja aktifitas fisik rutin.
Untuk diabetes tipe 2 ada banyak pilihan obat yang bisa dijadikan alternative saat ini, termasuk obat dibatetes berbahan herbal atau dalam bentuk kimia. Tetapi komplikasi dan perkembangan diabetes tipe 2 dapat ditunda dengan perubahan gaya hidup.
Pertama yang harus dilakukan adalah mulai mengendalikan berat badan karena obesitas adalah salah satu faktor resiko diabetes tipe 2. Kedua, selalu makan makanan sehat dan olahraga teratur.
Baca juga: OBAT DIABETES GESTASIONAL HARUS YANG AMAN