OBAT DIABETES DALAM KASUS PERIPHERAL NEUROPATHY

Kasus neuropathy yang berhubungan dengan diabetes semakin hari semakin bertambah jumlahnya begitu juga dengan obat diabetes yang diharapkan bisa mengurangi resiko komplikasi seperti peripheral neuropathy. Pasien diabetes adalah salah satu dari sekian banyak pasien peripheral neuropathy yang bisa terdeteksi. Penyakit ini memang bisa terjadi pada siapa saja namun 30% kasus selalu berhubungan dengan diabetes. Dalam sebuah penghitungan ditemukan bahwa 60-70% pasien diabetes memiliki peripheral neuropathy sebagai salah satu resiko diabetes.

Obat diabetes, diet dan pola hidup sehat dengan olahraga cara terbaik untuk menjaga pasien diabetes dari kemungkinan neuropathy. Namun apakah cukup obat diabetes saja? Tentu saja tidak karena faktor resiko lain yang menyebabkan neuropathy tidak hanya diabetes. 1 dari 3 pasien pengidap HIV/AIDS juga mengalami peripheral neuropathy. Begitu juga 30% orang yang pernah melakukan chemotherapy. Untuk tahu lebih lengkapnya dalam artikel ini akan dijelaskan siapa saja yang beresiko mengalami peripheral neuropathy, apa saja gejala yang harus dikenali dan bagaimana obat dan penanganannya tidak hanya pada pasien diabetes.

 

Resiko peripheral neuropathy

Ada beberapa yang bisa menjadi pemicu kerusakan syaraf atau peripheral neuropathy.

Yang pertama adalah resiko dari penyakit diabetes. Diabetes atau ketika kadar gula terlalu tinggi bisa menyebabkan penumpukan gula pada pembuluh darah. Beberapa syaraf dalam tubuh harus bekerja lebih keras karena terhambatnya nutrisi dan banyaknya glukosa. Obat diabetes dimaksudkan agar gula darah menjadi lebih stabil dan tidak menumpuk dalam sistem organ penting tubuh.

Faktor resiko lainnya bisa berasal dari alkohol, kurangnya asupan vitamin, lupus, hypothyroidism dan chemotherapy.

Gejala neuropathy

Ada beberapa gejala yang pasti akan terlihat pada pasien yang mulai mengalami peripheral neuropathy. Tidak terjadi secara berurutan namun bisa dikenali sebagai peringatan dini.

Mulai dari ketika beberapa bagian tubuh mulai mati rasa, misalnya pada lengan dan tungkai kaki. Dua bagian ini yang akan pertama kali mulai berhenti merasakan rasa sakit. Beberapa bagian tubuh juga akan merasakan sakit seperti ditusuk-tusuk, panas seperti terbakar, mendadak menjadi terlalu sensitive pada sentuhan, kesulitan dalam mengoordinasikan gerakan tubuh, otot yang menjadi lemah dan masalah pada pencernaan dan kandung kemih. Jika muncul gejala semacam ini segera konsultasikan pada dokter ahli untuk menemukan cara yang tepat menangani masalah selanjutnya.

Mengurangi rasa sakit neuropathy tanpa obat diabetes

Obat diabetes mungkin bisa membantu untuk mencegah neuropathy dengan mengendalikan gula darah, tetapi bagaimana jika pasien sudah mengalami neuropathy?

Saat ini ada metode pengobatan yang berfokus pada mengalirkan oksigen ke dalam sistem syaraf untuk membuat syaraf menerima asupan nutrisi yang dibutuhkan.

 

Baca juga: OBAT DIABETES BISA MEMPENGARUHI KONDISI KESEHATAN