Salah satu hal yang harus dilakukan ketika didiagnosis dengan penyakit diabetes adalah terus belajar dan menambah pengetahuan tentang penyakit diabetes itu sendiri. Nah, salah satu yang wajib banget untuk dipelajari adalah tentang diabetes ketoacidosis. Kondisi ini mungkin akan sering ditemui pada beberapa pasien diabetes. Jangan menganggap remeh masalah kesehatan satu ini karena jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa mengakibatkan kondisi yang parah seperti kehilangan kesadaran, koma dan kerusakan organ dalam. Jadi, mulai sekarang edukasi diri dengan pengetahuan tentang penyakit diabetes ketoacidosis.
Penyebab ketoacidosis
Kekurangan insulin di dalam tubuh adalah penyebab utama diabetes ketoacidosis. Kekurangan insulin sendiri bisa diakibatkan karena infeksi atau karena penyakit, salah satunya adalah diabetes. Umumnya memang terjadi pada pasien dengan diabetes tipe 1.
Yang sebenarnya terjadi adalah ketika tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup sehingga sel di dalam tubuh tidak mendapat asupan gula sebagai sumber energi. Tanpa gula yang menjadi bahan bakar energi, tubuh menggunakan sumber cadangan lain untuk diubah menjadi energi yaitu persediaan lemak tubuh. Lemak yang dipecah ini akan mengakibatkan peningkatan kadar keton dan ketoacid, penurunan pH level dan metabolism acidosis.
Gejala-gejala
Ini adalalah beberapa hal yang harus menjadi perhatian pasien diabetes karena bisa jadi hal-hal ini adalah gejala awal dari diabetes ketoacidosis. Gejala yang dialami tidak selalu sekaligus, mungkin bisa beberapa. Namun, meskipun hanya menunjukan satu dua gejala sebaiknya tetap dijadikan alarm peringatan untuk segera melakukan pengecekan.
Beberapa gejala diabetes ketoacidosis:
. Polyuria (peningkatan intensitas buang air kecil)
. Polydipsia (peningkatan rasa haus ekstrim)
. Polyphagia (peningkatan rasa lapar berlebihan)
. Penurunan berat badan secara mendadak
. Muntah-muntah
. Dehidrasi
. Sakit di bagian perut
. Nafas yang beraroma buah
. Kesulitan bernafas
. Adanya peningkatan intracranial pressure (ICP)
. Hypokalemia
Untuk ICP dan hypokalemia bisa disebut sebagai titik kritis. Pada gejala hypokalemia, insulin akan memindahkan potassium kembali ke dalam sel dan mengurangi jumlah potassium yang ada dalam darah. sementara pada peningkatan intracranial pressure adalah kondisi ketika kadar glukosa turun jauh dalam tubuh, air akan masuk dalam cerebral spinal fluid (CSF) dan ke otak. Dari penjelasan ini tentu terlihat betapa berbahayanya penyakit diabetes ketoacidosis.
Apa yang harus dilakukan pasien?
Yang pertama tentu saja mengonsumsi obat secara rutin sesuai resep dokter. Ini penting untuk menjaga kestabilan gula darah dan sensitifitas tubuh terhadap insulin.
Kedua, selalu lakukan pengecekan glukosa dalam darah dan keton dalam urin sesuai resep dokter.
Ketiga, ketika dalam keadaan sakit ikuti resep dokter untuk selalu mengonsumsi obat tepat waktu dan mendapatkan suntikan insulin sesuai jadwal. Minum air yang banyak karena tubuh akan semakin kekurangan cairan ketika sakit. Jangan lupa untuk selalu makan yang banyak dan jika memungkinkan meminum minuman tinggi karbohidrat.
Kapan harus segera pergi ke dokter?
Karena ketoacidosis bisa semakin parah jika tidak segera pergi ke dokter, ini adalah kondisi yang mengharuskan pasien dengan penyakit diabetes segera ke dokter:
- ketika gula darah lebih tinggi daro 250 dalam waktu 2 kali berturut-turut.
- kandungan keton dalam urin tinggi
- diare terus menerus
- kesulitan bernafas
- kesadaran hilang timbul.
Nah, ini tadi sekilas info tentang diabetes ketoacidosis, termasuk penanganan dan bagaimana mencegahnya. Selamat belajar.
Baca juga: KETON DAN KOMPLIKASI DIABETES