Apa Itu Gula Darah ?
Istilah gula darah yang sering kita dengar di dalam ilmu kedokteran mengacu kepada kadar glukosa di dalam tubuh, khususnya dalam darah. Konsentrasi gula darah, ataupun tingkat glukosa serum, yang diatur di dalam tubuh dengan ketat. Senyawa glukosa yang dialirkan melalui darah merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh.
Sudah disampaikan pada paragraf sebelumnya, sel-sel tubuh memerlukan glukosa sebagai sumber energi. Namun Anda perlu mengatur kadar gula darah dengan mengatur makanan yang Anda makan dan juga pola hidup sehari-hari. Gangguan pengaturan glukosa dalam darah, yang mengakibatkan terlalu banyaknya glukosa di dalam darah seringkali kita kenal dengan penyakit diabetes mellitus atau singkatnya diabetes saja.
Berapakah Kadar Gula Darah Normal Tubuh ?
Kadar gula darah normal di dalam tubuh pada waktu-waktu tertentu bisa saja naik dan turun tergantung dari perubahan kondisi tubuh, aktivitas fisik, maupun faktor pemicu lainnya.
Berikut ini merupakan kisaran kadar gula darah normal setiap waktu :
- Setelah puasa setidaknya selama 8 jam : < 100 mg/dl
- Sebelum makan: 70-130 mg/dl
- Setelah makan 1-2 jam : < 140 mg/dl
- Sesaat sebelum tidur : 100-140 mg/dl
Anda dapat melihat bahwa kisaran kadar gula yang normal dalam darah umumnya yaitu kurang dari 100 mg/dL saat puasa (sebelum makan) dan kurang dari 180 mg/dl dalam 2 jam setelah makan.
Seseorang dikatakan memiliki gula darah tinggi jika angka pemeriksaannya melonjak lebih dari 200 miligram per desiliter (mg/dL), atau 11 milimol per liter (mmol/L). Sebaliknya, seseorang dapat dikatakan gula darahnya rendah jika turun drastis di bawah 70mg/dL. Jika mengalami salah satu dari kondisi tersebut di atas dapat diartikan kadar gula darah Anda sudah tidak lagi normal.
Tipe-Tipe Diabetes
Secara umum Ada tiga tipe diabetes yang utama, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. (Berdasarkan Informasi Kementerian Kesehatan RI)
Diabetes Tipe 1 – Tahukah Anda? Diabetes tipe 1 dikenal juga sebagai insulin-dependent diabetes. Atau seringkali disebut juga sebagai juvenile-onset diabetes, karena seringkali muncul pada masa kanak-kanak.
Pada dasarnya diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun. Diabetes tipe ini terjadi karena tubuh kita sendiri menyerang sel-sel pankreas dengan antibodi yang kita miliki. Orang-orang yang mengidap diabetes tipe 1 ini memiliki pankreas yang rusak dan tidak dapat membuat insulin.
Diabetes tipe 1 umumnya disebabkan oleh kelainan genetik. Namun dapat juga disebabkan oleh kerusakan sel-sel beta di pankreas yang normalnya menghasilkan insulin.
Diabetes Tipe 2 – Selama berabad-abad penelitian, bentuk diabetes yang paling banyak adalah diabetes tipe 2, sekitar 95% dari semua kasus diabetes yang dialami oleh orang dewasa.
Diabetes ini dahulu dikenal sebagai adult-onset diabetes, namun dengan semakin banyaknya kejadian obesitas atau kegemukan pada anak, dan banyaknya remaja sekarang ini yang mengalami diabetes tipe 2 maka istilah tersebut berganti menjadi non-insulin-dependent diabetes.
Telah diidentifikasi pada diabetes tipe 2 ini, pankreas menghasilkan insulin secara normal, tetapi jumlahnya kurang atau sel-sel tubuh telah resisten terhadap insulin yang dihasilkan. Resistensi insulin atau hilangnya sensitivitas terhadap insulin terutama terjadi pada sel lemak, sel hati, dan sel otot.
Diabetes Gestasional – Mengacu kepada diabetes yang dipicu oleh kehamilan (kehamilan bisa juga menyebabkan resistensi insulin). Biasanya didiagnosis pada pertengahan atau akhir usia kehamilan. Karena kadar gula darah yang tinggi masuk melalui plasenta ke dalam tubuh bayi dari tubuh ibunya, diabetes gestasional ini harus dikendalikan dengan hati-hati agar bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Risiko komplikasi yang terjadi pada bayi lebih besar daripada pada ibu di tipe diabetes ini. Risiko yang terjadi pada bayi seperti gangguan pernapasan saat lahir, berat badan meningkat secara tidak wajar, serta risiko diabetes dan obesitas yang lebih tinggi sesudah anak tersebut bertambah usia. Sedangkan risiko pada ibu meliputi komplikasi persalinan karena bayi yang terlalu besar, serta kerusakan ginjal, jantung, mata dan serabut saraf.
Pengobatan Diabetes
Penderita diabetes diharuskan untuk mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, protein dari biji-bijian, serta makanan rendah kalori dan lemak. Penderita diabetes dan keluarganya disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau dokter gizi untuk mengatur pola makan sehari-hari.
Penderita diabetes tipe 1 akan membutuhkan terapi insulin untuk mengatur kadar gula darah sehari-hari. Selain itu, beberapa penderita diabetes tipe 2 juga disarankan untuk menjalani terapi insulin untuk mengatur kadar gula darah. Tambahan insulin tersebut akan diberikan melalui suntikan, bukan dalam bentuk obat minum. Jenis dan dosis insulin yang digunakan, serta cara menyuntiknya akan diberitahukan dan diatur lebih lanjut oleh dokter.
Untuk membantu mengubah gula darah menjadi energi dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, pasien diabetes dianjurkan untuk berolahraga secara rutin, setidaknya 10-30 menit setiap hari. Sebelum berolah raga pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk memilih olahraga dan aktivitas fisik yang sesuai.
Bagi penderita diabetes tipe 2, Anda dapat mengurangi resiko pemakaian obat-obatan kimia dengan menggunakan obat herbal. YACONA adalah produk herbal berbentuk sediaan kapsul yang mengandung tiga macam ekstrak herbal pilihan sebagai antidiabetes. Produk ini dibuat dengan proses yang memenuhi standard CPOTB (Cara Pembuatan Obat yang Benar) dan telah mendapatkan lisensi dari Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) dengan nomor ijin edar POM TR. 183311741. Anda bisa mendapatkannya secara online melalui website: