Diabetes

Diabetes Melitus, Waspada Terhadap Sang Pembunuh Diam-Diam

diabetes melitus

Anda pasti pernah mendengar setidaknya satu kali dalam hidup 2 kata ini, yaitu diabetes melitus. Mengutip artikel dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini merupakan penjelasan yang disederhanakan, diabetes adalah sebuah kondisi dimana tubuh mengalami peningkatan kadar gula darah disertai gangguan pengaturan karbohidrat, lemak dan protein akibat terganggunya produksi hormon insulin dalam tubuh. (http://www.p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus). Bagi Anda yang berusia 50 tahun ke atas saat ini tak jarang pula menyebutnya dengan istilah kencing manis.

Atau menurut situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diartikan sebagai berikut, diabetes adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (atau gula darah), yang dari waktu ke waktu menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh darah, mata, ginjal, dan saraf. (https://www.who.int/health-topics/diabetes).

 

Diabetes melitus (DM) dan apa yang perlu Anda ketahui tentangnya

Penyakit ini biasanya muncul tanpa memberikan gejala apapun, dan hal inilah yang membuat kita harus tetap waspada untuk menjaga kesehatan. Meskipun tanpa gejala, ada 3 hal yang harus Anda perhatikan dengan seksama karena bisa menjadi informasi awal tubuh Anda sedang mengidapnya.

Kami menyebutnya dengan istilah 3P yaitu poliuria, polidipsia, dan polifagia. Poliuria adalah kondisi dimana Anda sering buang air kecil terutama di malam hari karena kadar gula dalam darah yang tinggi. Sedangkan polidipsia sebuah keadaan dimana Anda menjadi sering haus saat tubuh berusaha mengimbangi dehidrasi akibat poliuria. Yang terakhir yaitu polifagia atau banyak makan dan merasa selalu lapar, hal ini timbul karena adanya perangsangan pusat nafsu makan di hipotalamus akibat kurangnya pemakaian glukosa di tingkat sel, jaringan, dan hati.

Kadang-kadang muncul pula keluhan seperti penglihatan yang tidak jelas dan buram, kesemutan yang terjadi pada tangan atau kaki, gatal-gatal pada tubuh (pruritus), juga berat badan turun tanpa sebab.

Gejala 3P dan beberapa gejala lain di atas sering muncul pada penderita DM Tipe 1, pada penderita DM Tipe 2 hampir tidak ada gejala yang muncul atau dikeluhkan. Biasanya baru diketahui beberapa tahun setelahnya, ketika telah terjadi komplikasi akibat perkembangan penyakit menjadi lebih serius.

Penderita DM Tipe 2 ini harus menjaga kesehatan lebih baik lagi karena pada umumnya lebih mudah mengalami infeksi, jika bagian tubuh terluka akan sukar sembuh, kemampuan penglihatan memburuk, serta ditemukan pula kasus yang menderita hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, belum lagi komplikasi pada pembuluh darah dan syaraf.

 

Apa penyebab Diabetes Melitus?

Penyakit ini terutama disebabkan oleh beberapa hal yaitu sebagai berikut :

  1. Faktor genetis atau keturunan. Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, ayah, ibu atau kakek dan nenek kandung, maka Anda juga berpotensi mengidap penyakit yang sama. Jadi memeriksakan kadar gula darah secara teratur lebih baik daripada Anda didiagnosis telah mengidapnya.
  2. Pola makan salah. Penderita diabetes umumnya memiliki kebiasaan makan tinggi karbohidrat, lemak serta kolesterol. Akibatnya nutrisi dari makanan tidak terserap sempurna. Belum lagi kebiasaan makan lalu dilanjutkan dengan langsung tidur di malam hari, hal ini sangat berbahaya karena menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh. Lemak inilah yang kemudian bertanggung jawab menyebabkan resistensi insulin sehingga kadar gula darah dalam tubuh tetap tinggi, akibatnya resiko mengidap diabetes meningkat. Usahakan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan sayuran sehat.
  3. Terlalu banyak mengkonsumsi pemanis buatan. Kalau Anda sering meminum minuman kemasan satuan atau sachet semisal kopi sachet atau meminum dalam bentuk botol yang bisa langsung Anda minum sebaiknya Anda berhati-hati. Kenapa? Karena berdasarkan penelitian kadar gula (glukosa) berlebih dalam darah juga bisa disebabkan oleh pemanis buatan. Pemanis sederhana seperti gula pasir atau gula alami lainnya tidak memerlukan waktu lama untuk diserap oleh tubuh, sedangkan pemanis buatan akan bertahan lama dalam darah dan merusak sistem kerja insulin.
  4. Memilih camilan yang tidak sehat. Jika Anda tidak pintar-pintar memilih camilan dan cenderung memilih camilan dengan rasa manis seperti coklat atau es krim, maka akibatnya glukosa dalam darah meningkat. Pilihlah camilan sehat seperti buah, sayur ataupun biji-bijian (granola), dengan begitu tubuh Anda terjaga tetap sehat.

 

Bagaimana cara mengatasi atau mencegahnya?

Ada pepatah berbunyi begini, mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka dari itu beberapa tindakan pencegahan berikut bisa Anda lakukan sebelum penyakit ini hinggap di tubuh Anda.

  • Memeriksakan kesehatan diri secara teratur. Ada baiknya seiring dengan bertambahnya usia atau jika merasa tidak fit dan ada sesuatu yang dirasa tidak beres pada tubuh Anda, lebih baik Anda pergi ke dokter dan segera memeriksakan diri. Mintalah surat pengantar dari dokter untuk pemeriksaan laboratorium yang penting seperti cek gula darah, cek kolesterol, serta tekanan darah dan jantung tubuh Anda. Deteksi dini seperti ini disertai kesadaran dan perubahan pola hidup dan makanan akan mencegah Anda jatuh sakit atau mengidap penyakit kronis.
  • Merubah pola hidup dan pola makan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang beraktivitas secara fisik dan rutin berolah raga memiliki potensi mengidap penyakit ini 30-50% lebih rendah daripada mereka yang tidak berolah raga dan beraktivitas fisik. Merubah pola makan menjadi lebih sehat dengan mengurangi makanan tinggi gula, minyak dan berlemak serta memilih buah-buahan, sayuran sebagai camilan sehat akan menghindarkan Anda dari kencing manis.
  • Mengurangi atau menghentikan konsumsi pemanis buatan. Saya rasa di era yang serba instant ini akan sulit melakukan hal tersebut, namun semuanya kembali lagi mengenai pola dan kebiasaan Anda. Jika Anda terbiasa meminum minuman sehat dan cukup air putih setiap harinya, saya yakin penyakit-penyakit akan jauh dari bersarang dalam tubuh Anda. Bangunlah kebiasaan positif sejak dini, tanamkan pada keluarga, relasi dan anak-anak Anda agar generasi penerus Anda lebih sehat.



Jika Anda terlanjur mengidap diabetes melitus, maka Anda memerlukan pengobatan yang aman dan nyaman. Kami sebagai produsen kapsul daun yakon pertama di Indonesia sangat merekomendasikan Anda untuk mengkonsumsi Yacona Kapsul Herbal. Mengapa? Karena produk kami terbukti aman dan telah memiliki registrasi BPOM Indonesia. Jika ingin memesan silahkan klik tombol dibawah ini.

[cmsms_button button_link=”https://yaconaindonesia.co.id/” button_target=”self” button_text_align=”left” button_font_weight=”600″ button_font_style=”normal” button_border_style=”solid” animation_delay=”0″]PESAN SEKARANG[/cmsms_button]




Jika Anda masih perlu detail dan informasi lain mengenai produk kami silahkan baca artikel-artikel kami lainnya di website ini serta informasi produk kami disini

[cmsms_button button_link=”https://yaconaindonesia.co.id/” button_target=”self” button_text_align=”left” button_font_weight=”600″ button_font_style=”normal” button_border_style=”solid” animation_delay=”0″]DETAIL INFO[/cmsms_button]