Sebagai manusia kebanyakan, kita wajib menjaga kesehatan tubuh agar dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik serta sempurna. Namun, di tengah perjalanan tubuh Anda bisa saja mengalami gangguan. Salah satunya ketika kadar gula darah Anda naik dan ternyata diagnosis menyatakan Anda mengidap diabetes. Nah, bagaimana ciri-ciri penyakit diabetes yang perlu Anda ketahui? Baca penjelasan berikut dengan rinci.
Di dalam ilmu kedokteran, istilah gula darah merupakan sebuah makna yang mengacu kepada tingkat atau kadar glukosa di dalam tubuh khususnya dalam darah. Kadar atau konsentrasi gula darah, ataupun tingkat glukosa serum, yang diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh.
Gangguan pengaturan glukosa dalam darah, yang mengakibatkan terlalu banyaknya glukosa di dalam darah seringkali kita kenal dengan penyakit diabetes mellitus atau singkatnya diabetes saja. Seperti yang tertulis di paragraf sebelumnya, sel-sel tubuh membutuhkan glukosa sebagai sumber energi. Namun Anda perlu mengatur kadar gula darah melalui asupan makanan dan pola hidup sehari-hari.
TIPE-TIPE DIABETES
Secara umum Ada tiga tipe diabetes yang utama, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. (Berdasarkan Informasi Kementerian Kesehatan RI)
Diabetes Tipe 1 – Tahukah Anda? Diabetes tipe 1 dikenal juga sebagai insulin-dependent diabetes. Atau seringkali disebut juga sebagai juvenile-onset diabetes, karena seringkali muncul pada masa kanak-kanak.
Pada dasarnya diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun. Diabetes tipe ini terjadi karena tubuh kita sendiri menyerang sel-sel pankreas dengan antibodi yang kita miliki. Orang-orang yang mengidap diabetes tipe 1 ini memiliki pankreas yang rusak dan tidak dapat membuat insulin.
Diabetes tipe 1 umumnya disebabkan oleh kelainan genetik. Namun dapat juga disebabkan oleh kerusakan sel-sel beta di pankreas yang normalnya menghasilkan insulin.
Diabetes Tipe 2 – Selama berabad-abad penelitian, bentuk diabetes yang paling banyak adalah diabetes tipe 2, sekitar 95% dari semua kasus diabetes yang dialami oleh orang dewasa.
Diabetes ini dahulu dikenal sebagai adult-onset diabetes, namun dengan semakin banyaknya kejadian obesitas atau kegemukan pada anak, dan banyaknya remaja sekarang ini yang mengalami diabetes tipe 2 maka istilah tersebut berganti menjadi non-insulin-dependent diabetes.
Telah diidentifikasi pada diabetes tipe 2 ini, pankreas menghasilkan insulin secara normal, tetapi jumlahnya kurang atau sel-sel tubuh telah resisten terhadap insulin yang dihasilkan. Resistensi insulin atau hilangnya sensitivitas terhadap insulin terutama terjadi pada sel lemak, sel hati, dan sel otot.
Diabetes Gestasional – Mengacu kepada diabetes yang dipicu oleh kehamilan (kehamilan bisa juga menyebabkan resistensi insulin). Biasanya didiagnosis pada pertengahan atau akhir usia kehamilan. Karena kadar gula darah yang tinggi masuk melalui plasenta ke dalam tubuh bayi dari tubuh ibunya, diabetes gestasional ini harus dikendalikan dengan hati-hati agar bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Risiko komplikasi yang terjadi pada bayi lebih besar daripada pada ibu di tipe diabetes ini. Risiko yang terjadi pada bayi seperti gangguan pernapasan saat lahir, berat badan meningkat secara tidak wajar, serta risiko diabetes dan obesitas yang lebih tinggi sesudah anak tersebut bertambah usia. Sedangkan risiko pada ibu meliputi komplikasi persalinan karena bayi yang terlalu besar, serta kerusakan ginjal, jantung, mata dan serabut saraf.
Berapakah Kadar Gula Normal Dalam Darah?
Sebenarnya kadar gula darah normal tidak memiliki patokan pada satu angka baku. Kadar gula darah bisa berubah-ubah, seperti saat sebelum dan sesudah Anda makan ataupun juga saat waktunya tidur.
Berikut ini kisaran kadar gula darah normal pada tubuh manusia:
- Sebelum makan: sekitar 70-130 mg/dL
- Dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL
- Setelah tidak makan (puasa) selama setidaknya delapan jam: kurang dari 100 mg/dL
- Menjelang tidur: 100 – 140 mg/dL
Terus menerus menjaga kadar gula darah agar tetap normal sangatlah penting. Jika gula darah terlalu rendah (hipoglikemia) ataupun tinggi (hiperglikemia) bisa menimbulkan dampak negatif pada tubuh Anda. Kadar gula darah di bawah 70 mg/dL maka Anda akan mengalami hipoglikemia. Dalam kondisi yang berlawanan, Anda dikatakan mengalami hiperglikemia jika kadar gula darah Anda lebih dari 200 mg/dL.
Ciri Penyakit Diabetes Yang Wajib Anda Ketahui
Meskipun diabetes telah menjadi penyakit yang umum di Indonesia, masih banyak orang yang belum memahami benar gejala dan ciri-ciri penyakit ini dengan baik.
Ciri Penyakit Diabetes umum yaitu sebagai berikut :
- Sering sekali buang air kecil dalam satu hari
Gejala ini menjadi semakin kuat merupakan gejala diabetes jika terjadi di malam hari, bahkan hingga membuat Anda sering terbangun di tengah malam. Dalam dunia medis, ciri-ciri ini kerap disebut dengan poliuria. Segera periksakan diri Anda ke dokter jika mengalami gejala ini lebih dari 7 kali sehari tanpa penyebab jelas, karena bisa jadi merupakan ciri-cirinya.
- Gampang merasa haus
Selain sering buang air kecil di atas, gejala penyakit yang paling khas adalah rasa gampang haus (polidipsia). Rasa haus ini berbeda dengan rasa haus normal, karena tidak akan hilang walaupun Anda sudah berulangkali minum. Kok bisa? Gejala ini muncul karena tubuh Anda membutuhkan asupan cairan lebih banyak untuk menggantikan air yang terbuang lewat urin. Jika Anda mengalami keadaan ini dan memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ginjal, segera cek kadar gula darah Anda. Apabila ternyata tinggi, segeralah periksa ke dokter.
- Cepat merasakan lapar
Cepat lapar seringkali mengacu sebagai gejala umum yang terjadi saat Anda baru saja makan berat. Ini terjadi akibat hormon insulin yang tidak bekerja secara optimal. Cobalah segera cek kadar gula darah Anda. Jika tetap tinggi, kondisi tersebut bisa jadi sebagai salah satu cirinya. Istilah medis dari gejala ini adalah polifagia, yakni menggambarkan rasa lapar berlebihan atau peningkatan nafsu makan yang tidak biasa.
- Berat badan menurun secara drastis
Anda tidak sedang diet namun berat badan turun terus? Secara umum, berat badan ditentukan oleh sejumlah faktor termasuk usia, asupan kalori, dan kesehatan Anda secara keseluruhan. Gejala ini terjadi karena produksi insulin tidak memadai akibatnya tubuh mengambil sumber energi lain, yakni menggunakan protein dari tubuh. Gejala ini membuat tubuh memecah lemak dan otot untuk dijadikan energi. Pada akhirnya, otot dan lemak yang dipecah tersebut membuat Anda mengalami penurunan berat badan.
- Kulit terasa kering bahkan bersisik
Beberapa orang yang memiliki penyakit diabetes sering mengalami gejala kulit gatal dan kering, bersisik, atau pecah-pecah. Produksi zat sitokin berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan peradangan. Reaksi peradangan ini yang menimbulkan gejala kering, gatal, dan pecah-pecah muncul pada kulit pasien diabetes. Perubahan seketika yang terasa pada kulit, bisa menjadi gejala awal Anda memiliki diabetes. Umumnya ditandai dengan kulit yang menjadi gelap, bersisik, hingga muncul keriput dini.
- Luka yang tidak kunjung sembuh
Terjadinya gejala diabetes ini akibat tingginya kadar gula darah sehingga menyebabkan dinding pembuluh darah arteri menyempit dan mengeras. Akibatnya, aliran darah kaya oksigen dari jantung menuju seluruh tubuh jadi terhambat. Padahal, bagian tubuh yang mengalami luka sangat memerlukan oksigen dan nutrisi yang terkandung dalam darah supaya lekas sembuh. Hasilnya, penyembuhan luka terbuka para diabetesi cenderung lebih lambat.
- Gangguan pada penglihatan
Lagi-lagi, terjadinya gejala diabetes ini disebabkan karena kadar gula darah yang tidak terkontrol. Tingginya glukosa darah para diabetesi dapat menyebabkan kerusakan saraf serta perdarahan di pembuluh darah mata. Kondisi gula darah yang cukup tinggi dapat memicu penumpukan protein di dalam lensa mata sehingga terjadinya proses katarak. Gula darah yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di mata terganggu bahkan pecah sehingga saraf mata (retina) tidak dapat bekerja dengan baik.
- Kesemutan
Banyak faktor yang bisa menyebabkan kesemutan, namun dalam kasus kesemutan di bagian tangan maupun kaki serta berlangsung lama dan berulang, bisa jadi gejala kerusakan saraf yang diakibatkan oleh penyakit sistemik seperti diabetes. Dalam istilah kedokteran, munculnya gejala diabetes yang mengakibatkan kerusakan saraf ini disebut neuropati perifer. Seiring berlalunya waktu gejala neuropati perifer pasien diabetes dapat memburuk, mengakibatkan penurunan gerak bahkan bisa terjadi kecacatan.
- Lemas
Dua penyebab terkuat munculnya ciri-ciri diabetes ini yaitu, kadar gula darah yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Mekanisme yang terjadi sebenarnya adalah pankreas tidak dapat menghasilkan insulin dengan cukup atau jumlah insulin yang dihasilkan tidak dapat bekerja secara efektif, sehingga gula dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh. Akibatnya, sel-sel dalam tubuh tidak menerima asupan energi yang dibutuhkan agar dapat menjalankan fungsinya secara optimal, inilah penyebab kita merasa lemas, lesu, dan tidak bertenaga.
- Infeksi jamur atau bakteri
Mikro organisme seperti kuman dan bakteri yang berada di lingkungan dengan kadar gula tinggi memiliki kemampuan untuk tumbuh dan menyebar lebih cepat. Kuman-kuman ini mendapatkan energi tambahan sehingga lebih mudah menyerang tubuh dan menimbulkan gejala diabetes. Sebagai contoh, beberapa infeksi jamur atau bakteri sebagai akibat dari gejala diabetes adalah infeksi ragi vagina, kutu air, dan infeksi saluran kencing. Segeralah berkonsultasi ke dokter jika Anda khawatir mengalami gejala diabetes yang satu ini.
- Gusi merah dan bengkak
Masalah pada gigi dan gusi juga kerap menjadi ciri-ciri diabetes. Diabetes memiliki kemampuan melemahkan sistem kekebalan tubuh dan sistem organ Anda untuk melawan infeksi di dalam mulut. Segeralah periksa jika Anda mengalami gejala diabetes di rongga mulut berupa gusi bengkak, mudah luka dan berdarah, serta sariawan yang lama sembuhnya.
Beberapa Tips Menjaga Kondisi Tubuh
Jaga kesehatan tubuh Anda sebelum terlambat, tips hidup sehat berikut ini bermanfaat untuk melakukan pencegahan sebelum Anda dinyatakan mengidap penyakit diabetes :
- Menjaga pola makan sehari-hari
Mengatur porsi makanan dapat membantu Anda mengurangi asupan kalori sehingga pada akhirnya menurunkan lonjakan gula darah. Jika ingin Anda bisa mencoba untuk makan tiga kali sehari dengan porsi sedang, dan jika ingin mengemil, makanlah camilan sehat seperti buah. Hindari makanan junkfood dan sejenisnya.
- Olahraga Teratur
Rutin berolahraga dapat membantu menurunkan berat badan Anda dan meningkatkan sensitivitas hormon insulin, sehingga sel tubuh bisa menggunakan gula darah sebagai sumber energi dengan lebih efisien.
- Hindari stress berlebih
Saat mengalami stress, tubuh Anda akan melepaskan hormon glukagon dan kortisol. Kedua hormon ini dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat. Kurangi stress dengan melakukan yoga, relaksasi atau meditasi.
- Monitor kadar gula darah Anda
Bagi Anda yang sudah terdiagnosis terkena diabetes atau berisiko menderita diabetes, selalu ukur dan catat kadar gula darah Anda setiap harinya. Hal itu sangat berguna untuk mengatur jumlah makanan yang akan Anda konsumsi.
Bagaimana Cara Alami Mengatasi Kadar Gula Tinggi ?
- Kontrol Asupan Karbohidrat
Karena berfungsi sebagai sumber utama penghasil energi tubuh, karbohidrat termasuk penting. Tubuh kemudian akan memecah karbohidrat menjadi gula sederhana (sebagian besar glukosa) lalu insulin bekerja dengan memindahkan gula dari darah ke dalam sel untuk dijadikan energi. Untuk itu Anda harus memperhatikan jenis dan jumlah karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh.
- Perbanyak Asupan Serat
Fungsi serat yang memperlambat penyerapan gula dan pencernaan dalam tubuh dapat mengurangi lonjakan gula darah serta secara keseluruhan meningkatkan kontrol gula darah. Serat juga dapat membantu mengelola diabetes tipe 1 dengan memperbaiki kontrol gula darah dan mengurangi kadar gula darah.
- Banyak minum air putih
Memperbanyak minum air putih merupakan salah satu cara alami menurunkan gula darah, karena bisa membantu menjaga kadar gula darah. Selain itu, minum air putih dalam jumlah cukup juga dapat membantu ginjal mengeluarkan kelebihan gula darah melalui urin.
- Membatasi asupan gula dengan memilih makanan rendah GI
Glycemic Index/Indeks Glikemik merupakan angka yang menunjukkan jenis karbohidrat yang berpotensi cepat meningkatkan kadar gula darah. Makanan dengan indeks glikemik rendah, yaitu sistem peringkat makanan yang mengandung rendah karbohidrat dan dalam jangka panjang telah terbukti dapat mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.
- Hindari stress
Anda wajib tahu, stress dapat mempengaruhi kadar gula darah! Karena itu jaga tingkat stres Anda jika ingin berhasil menurunkan gula darah. Pada saat stress, tubuh akan menghasilkan lebih banyak hormon glukagon dan kortisol, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kadar gula darah naik.
- Tidur dan cukup istirahat
Tidur yang berkualitas dan beristirahat yang cukup diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Kebiasaan tidur kurang baik seperti, tidur terlampau malam, menyebabkan Anda kurang beristirahat sehingga dapat memengaruhi kadar gula darah dan sensitivitas hormon insulin.
- Makan makanan kaya Kromium dan Magnesium
Kekurangan mikronutrien kromium dan magnesium dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi dan resiko terkena diabetes. Kromium membantu mengendalikan kadar gula darah melalui metabolisme karbohidrat dan lemak. Kekurangan kromium dapat menyebabkan Anda mengalami intoleransi karbohidrat dan juga kekurangan magnesium dapat meningkatkan risiko diabetes.
Pengobatan Diabetes
Penderita diabetes diharuskan untuk mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah, sayur, protein dari biji-bijian, serta makanan rendah kalori dan lemak. Penderita diabetes dan keluarganya disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau dokter gizi untuk mengatur pola makan sehari-hari.
Untuk membantu mengubah gula darah menjadi energi dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin, pasien diabetes dianjurkan untuk berolahraga secara rutin, setidaknya 10-30 menit setiap hari. Sebelum berolah raga pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk memilih olahraga dan aktivitas fisik yang sesuai.
Penderita diabetes tipe 1 akan membutuhkan terapi insulin untuk mengatur gula darah sehari-hari. Selain itu, beberapa penderita diabetes tipe 2 juga disarankan untuk menjalani terapi insulin untuk mengatur gula darah. Tambahan insulin tersebut akan diberikan melalui suntikan, bukan dalam bentuk obat minum. Jenis dan dosis insulin yang digunakan, serta cara menyuntiknya akan diberitahukan dan diatur lebih lanjut oleh dokter.
Bagi penderita diabetes tipe 2, Anda dapat mengurangi resiko pemakaian obat-obatan kimia dengan menggunakan obat herbal. YACONA adalah produk herbal berbentuk sediaan kapsul yang mengandung tiga macam ekstrak herbal pilihan sebagai antidiabetes. Produk ini dibuat dengan proses yang memenuhi standard CPOTB (Cara Pembuatan Obat yang Benar) dan telah mendapatkan lisensi dari Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan (BPOM) dengan nomor ijin edar POM TR. 183311741. Anda bisa mendapatkannya secara online melalui website :