Daun Yakon Sebagai Antidiabetes dan Indeks Glikemik

Daun Yakon nama botaninya Smallanthus sonchifolia, tanaman asal Pegunungan Andes, Peru bisa untuk atasi kencing manis atau diabetes (Yakon dibaca: yakong).

Disinyalir daun yakon insulin dapat menurunkan kadar gula darah dengan cepat dan aman di konsumsi. Pohonnya mempunyai bunga berwarna kuning ( seperti bunga matahari) dan gampang sekali di tanam. Dapat tumbuh di daerah panas maupun bernuansa dingin seperti di daerah puncak.

Menurut Dr. Sri Widowati (peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor), Yakon kaya dengan insulin dimana unit-unitnya mengandung gula-gula fruktosa yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan tetapi dapat difermentasi oleh usus besar.

Pakar penelitian Yakon, Michael Hermann dari Research Project leader of the Andean roots and tubers, mengungkapkan Yakon sendiri kandungan fruktosanya 35% free dan 25% terikat. Sehingga karbohidrat tetap didapat meskipun konsentrasi gula darah rendah. Keadaan inilah yang mencegah penderita diabetes dari hiperglikemia (over-aktivitas) dan karenanya dengan konsumsi Yakon tak mungkin meningkatkan kadar gula dalam darah. Itu berarti yacon secara alami terbukti rendah kalori.

Diungkapkan pula apabila sebuah stoples sirup Yakon dibandingkan dengan stoples madu berukuran sama, Yakon mengandung setengah kalori lebih rendah yang mana tidak akan menaikkan level glukosa darah. Selain itu, oligofructose menghasilkan bakteri menguntungkan dalam usus besar (prebiotik). Sebagaimana kita ketahui, minuman prebiotik modern seperti yogurt harus sengaja ditambahkan kandungan oligofructose-nya untuk mencapai manfaat yang sama, namun Yacon sudah memiliki kualitas sama secara alami. “Ini adalah makanan diet dan makanan diabetes,” kata Michael Hermann.

Efek hipoglikemik-penurun gula darah-Yakon juga pernah diuji oleh Manuel J Aybar dari Departamento de Biologia del Desarrollo, Universidad Nacional de Tucuma, Argentina. Sebanyak 20 gram daun Yakon kering dilarutkan pada 200 ml air yang dididihkan selama 20 menit. Setelah dingin, ramuan disaring. Peneliti Yakon itu juga menemukan jika daun Yakon digunakan sebagai teh, akan memiliki efek untuk mengurangi puncak kadar gula ketika kita menyantap makanan manis atau yang mengandung karbohidrat. Kadar gula yang tinggi merupakan masalah terbesar dari seorang penderita diabetes karena tubuh tidak bisa memproduksi atau menggunakan insulin, hormon yang biasanya digunakan untuk memproses makanan.

Daun Insulin

Diabetes merupakan penyakit yang harus diwaspadai masyarakat Indonesia. International Diabetes Federation menyebutkan, Indonesia termasuk dalam 10 negara terbesar penderita diabetes di dunia. Diabetes merupakan penyakit yang sangat dipengaruhi oleh pola hidup terutama pola makanan selain disebabkan pula oleh faktor keturunan.

Salah satu terapi untuk mengobati diabetes adalan dengan insulin. Tetapi tahukah Anda bahwa di Indonesia terdapat sebuah tanaman yang dikenal dengan sebutan Daun Insulin yang juga sangat ampuh dalam mencegah dan mengobati diabetes secara alami.

Sebenarnya ada dua jenis tanaman yang disebut Daun Insulin yaitu daun Paitan (banyak juga yang menyebutnya dengan rondo semoyo, kembang bulan, kayu paik, kipait atau harsaga). Sedangkan yang satu lagi adalah Daun Yakon (dibaca: yakong) atau Smallanthus Sonchifolius merupakan tanaman asli dari Amerika Benua dari pegunungan Andes di Peru. Tanaman ini memang baru dikebunkan di Indonesia kira-kira 2-3 tahun lampau sehingga namanya masih asing.

Yakon memiliki umbi yang memiliki kandungan gizi yang baik dan sangat baik dikonsumsi oleh penderita diabetes. Umbi Yakon berwarna cokelat berbentuk mirip singkong. Daging umbi putih kekuningan dan manis. Daunnya mirip dengan daun seledri yang dapat tumbuh hingga 3 meter.

Menurut para peneliti, Yakon kaya dengan insulin. Setiap unitnya mengandung gula fruktosa yang tidak dapat dicerna namun dapat difermentasikan oleh usus besar.

Kandungan fruktosa yakon adalah 25% terikat dan 35% free. Sehingga dengan keadaan inilah dapat mencegah penderita diabetes dari hiperglikemia. Mengkonsumsi Yakon tidak akan memungkinkan untuk terjadinya peningkatan kadar gula dalam darah . Itu juga berarti bahwa yakon secara alamiah terbukti memiliki kalori rendah.

Yakon memiliki efek hipoglikemik sehingga  dapat menurunkan gula darah. 20 gram daun yakon kering dilarutkan dengan 200 ml air yang dipanaskan selama 20 menit. Setelah airnya dingin, ramuannya disaring kemudian bisa diminum.

Daun yakon yang digunakan sebagai teh memiliki efek mengurangi puncak kadar gula saat kita menyantap makanan yang manis atau mengandung banyak karbohidrat.

Karbohidrat dan Glukosa

Sistem pencernaan makanan memecah karbohidrat menjadi gula sederhana yang disebut glukosa. Gula sederhana ini kemudian dibawa ke setiap sel melalui aliran darah Anda. Pankreas mengeluarkan hormon insulin yang mengontrol penyerapan glukosa darah ke dalam sel-sel. Setelah di dalam sel, glukosa akan ‘dibakar’ bersama dengan oksigen untuk menghasilkan energi. Otot, otak, dan sistem saraf tergantung pada glukosa sebagai bahan bakar utama mereka untuk membuat energi. Otak menggunakan 70 persen dari glukosa darah yang tersedia. Jika sel-sel otak Anda kekurangan glukosa, kemampuan mental Anda akan terganggu dan karena otot-otot Anda dikendalikan oleh otak, Anda akan merasa lemah dan gemetar. Sistem saraf yang kekurangan glukosa dapat membuat Anda merasa lelah, lamban bereaksi dan lesu. Kondisi kekurangan glukosa darah ini disebut hipoglikemia

Tubuh mengubah kelebihan glukosa dari makanan menjadi bentuk lain yang disebut glikogen, yang disimpan di dalam jaringan otot dan hati. Rata-rata orang dapat menyimpan sekitar 400 gram glikogen (1/3 di hati, 2/3 di otot). Ketika tubuh Anda membutuhkan lebih banyak energi, hormon kedua yang disebut glukagon disekresi oleh pankreas. Hormon ini mengubah glikogen menjadi glukosa kembali, yang kemudian dilepaskan ke dalam aliran darah untuk digunakan oleh sel-sel Anda.

Indeks glikemik

Semakin lambat pelepasan glukosa ke dalam darah, semakin stabil dan berkelanjutan tingkat energi bagi tubuh. Semakin sederhana karbohidrat, semakin cepat glukosa dilepaskan ke dalam darah Anda. Hal ini dapat menyebabkan kenaikan dan penurunan tingkat gula darah yang cepat dan ketikdakstabilan tingkat energi di dalam tubuh.

Untuk mengukur kecepatan konversi karbohidrat menjadi glukosa, setiap makanan yang mengandung karbohidrat dapat dinilai pada skala yang disebut indeks glikemik (GI/glycemic index). Skala ini memeringkat makanan yang mengandung karbohidrat berdasarkan efek terhadap kadar gula darah selama periode waktu tertentu, biasanya dua jam. Makanan yang mengandung karbohidrat dibandingkan dengan glukosa murni (meskipun kadang-kadang digunakan roti putih sebagai makanan referensi), yang diberi skor GI = 100. Karbohidrat yang memecah dengan cepat selama proses pencernaan memiliki indeks glikemik tinggi (GI lebih dari 70). Karbohidrat yang perlahan-lahan melepaskan glukosa secara bertahap ke dalam aliran darah memiliki indeks glikemik rendah (GI kurang dari 55). Makanan dengan karbohidrat sederhana memiliki skor GI tinggi, sedangkan makanan berkarbohidrat kompleks umumnya memiliki skor GI lebih rendah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.