Yakon, si tanaman Daun Insulin mulai banyak dibudidayakan karena memiliki manfaat mengatasi diabetes hingga penyakit jantung. Yuk cari tahu cara menanam tumbuhan kaya khasiat ini!
Tanaman yakon (Smallanthus Sonchifolius) merupakan tanaman yang populer di kalangan penderita diabetes. Yakon diketahui memiliki berbagai khasiat untuk mengatasi diabetes dan meningkatkan fungsi organ jantung. Bahkan di daerah asalnya, yakon digunakan sebagai obat untuk demam, sakit kepala, infeksi, menurunkan kadar kolesterol, mencegah obesitas hingga mengontrol kadar gula darah. Penasaran mengapa yakon selalu digunakan untuk pengobatan diabetes? klik di sini
Dikarenakan berbagai manfaatnya ini, tumbuhan yakon mulai banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Tanaman yakon mulai terkenal sebagai tanaman herbal sejak tahun 2007 karena daunnya yang dijuluki sebagai Daun Insulin. Penasaran mengapa daun yakon bisa dijuluki Daun Insulin? klik di sini. Semenjak itu, banyak masyarakat yang membudidayakan tanaman yakon untuk dimanfaatkan bagian daun dan umbinya.
Tanaman daun insulin ini berasal dari daerah pegunungan di Amerika. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki iklim subtropis, namun yakon juga bisa tumbuh di daerah tropis jika daerah tersebut memiliki kadar kelembaban yang tinggi. Nah, jika di daerah Indonesia, yakon sebaiknya ditanam di daerah pegunungan karena suhunya yang lembab dan dingin.
Penasaran apa saja kandungan dari tanaman yakon hingga terkenal di kalangan diabetes? yuk kupas selengkapnya!
Kandungan dari Tanaman Yakon
Berikut adalah beberapa kandungan dari yakon yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita:
1. Senyawa endhidrin, uvedalin dan sonchifolin
Ketiga senyawa ini memiliki fungsi untuk meningkatkan produktivitas dan sensitivitas dari hormon insulin pada penderita diabetes ataupun pra diabetes. Pesaran bagaimana daun yakon bisa menyembuhkan daun insulin? klik di sini.
Tak hanya itu, gabungan dari ketiga senyawa ini juga mampu menurunkan resistensi insulin sehingga kadar gula darah menjadi stabil.
2. Senyawa fruktooligosakarida (FOS)
FOS merupakan jenis serat yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan tubuh. Senyawa ini menjadi makanan untuk bakteri baik di usus yang berperan dalam menghasilkan vitamin serta menurunkan resistensi insulin. Senyawa ini juga menghambat pembentukan gula di dalam tubuh sehingga kadar gula darah tetap stabil
3. Senyawa inulin dan fruktan
Kedua senyawa ini dapat membantu menunda proses pencernaan maupun penyerapan karbohidrat oleh tubuh. Dengan hadirnya dua senyawa ini, maka karbohidrat tidak langsung dipecah menjadi gula.
4. Senyawa polifenol
Senyawa polifenol memiliki sifat anti inflamasi yang diperlukan tubuh. Anti inflamasi bekerja dengan mengurangi peradangan dan mempercepat proses penyembuhan tubuh. Dengan adanya senyawa polifenol, penyakit jantung juga akan tercegah sebab senyawa ini membantu menghalangi pembentukan plak pada dinding arteri.
Lalu bagaimana tips dan cara membudidayakan tanaman yakon? Yuk simak selengkapnya!
Tips Budidaya Yakon
Agar tidak gagal panen dan mendapatkan hasil yang maksimal Anda perlu mengetahui tips dalam menanam tumbuhan yakon. Berikut tips nya:
1. Persiapan Lahan
Untuk menanam Yakon, pastikan menanam di daerah dataran tinggi karena memiliki tingkat kelembaban yang baik. Budidaya dapat dilakukan dengan ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang memiliki suhu harian sekitar 26 C, kelembaban sekitar 60 hingga 95% dan mendapat penyinaran matahari sekitar 10 jam.
Lahan yang akan digunakan untuk menanam yakon sebaiknya memiliki drainase yang baik dan tidak tergenang air, agar yakon tidak mati. Usahakan tanah yang digunakan bersifat gembur agar memudahkan pertumbuhan akar. Tanah yang ideal memiliki pH sekitar 6-7. Bersihkan tanah dari rumput liar dan benda-benda lainnya.
2. Persemaian bibit yakon
Tumbuhan yakon lebih baik diperbanyak melalui sistem stek, sebab biji biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tumbuh dan menghasilkan umbi. Stek dilakukan pada pangkal daun yang sudah berakar. Setelah mengambil bagian pangkal induknya, Anda dapat melakukan penyemaian terlebih dahulu menggunakan media air ataupun tanah di dalam pot. Bibit sudah siap tanam pada umur 14 hari setelah disemai, atau setidaknya sudah memiliki ketinggian 5 cm.
3. Penanaman yakon
Setelah lahan sudah tersedia dan bibit siap tanam, Anda perlu membuat bedengan alias tempat tumbuhnya tanaman dengan ukuran 1 x 3 m. Tiap bedengan dapat diisi sebanyak 12 tanaman dengan jarak 50 x 50 cm, jadi Anda bisa menyelesaikannya dengan luas lahan yang Anda miliki. Berikan pupuk alami seperti kotoran kambing matang tiap lubang tanam atau 6 kg tiap bedengan.
Pupuk dapat diberikan dengan cara ditabur pada permukaan bedengan dan diaduk rata. setelah itu, Anda bisa menutup bedengan dengan mulsa plastik. Namun jangan lupa untuk membuat lubang berdiameter 10 cm dengan jarak antar lubang 50 x 50 cm di permukaan mulsa plastik ya, agar sirkulasi udara tetap lancar.
Nah jika semua sudah siap, barulah proses penanaman yakon dimulai. Proses penanaman ini sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, yakni sekitar bulan september. Kini, pisahkan bibit dari media penyemaiannya ke lubang tanam. Perlu Anda ingat, yakon memerlukan air yang cukup, artinya tidak terlalu banyak dan jangan ada genangan air.
4. Pemeliharaan yakon
Setelah usia 15 hari penanaman, berikan pupuk lanjutan berupa pupuk KCL (pupuk buatan yang memiliki kandungan unsur hara kalium tinggi, yakni 60 persen). Larutkan pupuk tersebut dengan konsentrasi 4 kg per 200 liter air alias 1 drum. Jika sudah, siramkan 50 ml pada tiap lubang tanam yang sudah dibuat. Setiap satu drum larutan pupuk dapat mencukupi lahan seluas 2.000 meter persegi.
Penyiraman secara rutin dilakukan dengan menyesuaikan kondisi cuaca. Ketika musim hujan, penyiraman dilakukan minimal 2 minggu sekali. Saat musim kemarau dilakukan 5 kali hari sekali.
5. Panen yakon
Bagian-bagian dari yakon yang sering dimanfaatkan adalah daun dan umbinya. Daun yakon atau yang dikenal sebagai Daun Insulin ini bisa dipanen hingga 10 kali selama masa tumbuhnya yang hanya berumur 7-8 bulan. Sebab jika umbi yakon sudah dipanen maka yakon sudah tidak produktif lagi, sehingga harus diganti tanaman baru.
Panen dari daun yakon bisa mulai dilakukan sejak yakon berumur 2 bulan. Selanjutnya, dapat terus dipanen hingga tumbuhan berumur 7 bulan. Jika dijumlahkan keseluruhan panen daun, Anda bisa mendapat 1,5 hingga 2 ton daun segar/1000 meter persegi.
Sedangkan untuk umbinya dapat dipanen ketika berumur 7 hingga 8 bulan. Untuk mengetahui kapan waktu yang tepat memanen umbi, Anda bisa memperhatikan tanda tanda dari daun yakon seperti daun yang mulai layu dan menguning. Tanda lainnya adalah ketika bunga yakon sudah tumbuh. Jika Anda ingin memanen umbi yakon, lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman di sebelahnya.
6. Penyimpanan yakon
Jika Anda ingin menyimpan daun yakon, Anda dapat mengeringkannya. Sedangkan untuk umbi yakon, Anda dapat menyimpannya pada tempat yang memiliki kondisi kering dan sejuk, misalnya kantong plastik dalam kulkas. Umbi yakon juga bisa segera Anda olah menjadi sirup, tepung, sop hingga kue.Ingin tahu apa saja olahan dari umbi yakon? yuk cari tahu di sini.
Itulah tips untuk cara menanam tumbuhan yakon. Sebelum memulai, pastikan lahan untuk menanam sudah sesuai ya. selamat mencoba dan semoga berhasil.