Waspada, Ini Perbedaan Tumbuhan Yakon dan Paitan
Pemberian informasi yang salah ini berbahaya, karena berpotensi menimbulkan masyarakat menggunakan tumbuhan tersebut dengan tidak tepat, tidak bermanfaat atau berefek buruk bagi kesehatan penggunanya. Maka dari itu, kita perlu mengetahui perbedaan antara yakon dan paitan, agar dapat menggunakan keduanya dengan sebagaimana mestinya.
Barangkali Anda sudah tidak asing lagi dengan sebuah daun yang diberi julukan daun insulin. Daun ini dipercaya dapat mengatasi diabetes dengan meningkatkan kerja pankreas, sehingga produksi insulin berjalan dengan lebih baik. Nah, julukan daun insulin ini sebenarnya disematkan kepada daun yakon.
Sayangnya, orang-orang kerap keliru dalam membedakan daun yakon. Bahkan beberapa sumber dari media berita juga keliru membedakan daun yakon dengan daun dari tumbuhan lain, yakni paitan atau yang dikenal dengan kipahit. Padahal faktanya, mereka adalah dua tumbuhan dengan lingkungan, bentuk, batang, daun, umbi serta khasiat yang berbeda jauh.
Pemberian informasi yang salah ini berbahaya, karena berpotensi menimbulkan masyarakat menggunakan tumbuhan tersebut dengan tidak tepat, tidak bermanfaat atau berefek buruk bagi kesehatan penggunanya. Maka dari itu, kita perlu mengetahui perbedaan kedua tanaman tersebut agar dapat menggunakan keduanya dengan sebagaimana mestinya.
1. Asal Yakon dan Paitan
Tumbuhan yakon yang memiliki nama latin smallanthus sonchifolius berasal dari daerah Pegunungan Andes di Peru. Yakon harus hidup di kondisi tanah yang baik serta lingkungan yang bersuhu yang dingin selama masa pertumbuhannya, agar memiliki kualitas yang baik. Maka dari itu, yakon bukanlah jenis tumbuhan yang tumbuh dengan sembarangan, layaknya paitan. Bagian yang paling sering dimanfaatkan dari yakon adalah daun dan umbinya.
Masyarakat Indonesia mengenal daun yakon sebagai Daun Insulin karena kandungannya yang dapat membantu mengontrol kadar gula dalam darah. Bukan hanya itu, tumbuhan yakon juga dikenal sebagai herbal anti diabetik karena memiliki kandungan fruktooligosakarida dan polifenol yang memiliki efek hipoglikemik, namun tidak berbahaya untuk dikonsumsi manusia. Selain memiliki efek untuk diabetes, yakon juga memiliki efek hipolipidemik tanpa mempengaruhi berat badan penderita diabetes.
Tumbuhan paitan atau kipahit memiliki nama latin Tithonia Diversifolia). Bahkan dengan melihat nama latin keduanya dengan cermat, Anda pasti sadar jika mereka memiliki genus dan spesies yang berbeda kan?
Nah, jika yakon kerap dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, paitan kerap dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Tumbuhan paitan kerap dimanfaatkan untuk pakan ternak maupun pupuk hijau. Paitan juga menjadi tumbuhan yang tangguh, sebab mudah tumbuh kembali setelah dipotong. Di negara Afrika, paitan tak hanya digunakan sebagai pakan ternak, namun juga penahan erosi. Sedangkan dalam bidang kesehatan, paitan digunakan sebagai anti malaria karena sifatnya yang repellent.
Paitan merupakan tanaman yang masuk ke dalam jenis semak dan berasal dari Meksiko. Berbeda dari yakon yang memerlukan suhu dingin untuk pertumbuhan, paitan dapat tumbuh diberbagai cuaca dan memiliki ketahanan yang baik. Paitan tersebar dari Amerika Tengah ke Selatan, Asia hingga Afrika.
Baca Juga : 5 Manfaat Daun Yakon untuk Diabetes
2. Klasifikasi Yakon dan Paitan
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, bahwa paitan dan yakon merupakan tumbuhan yang berbeda, sehingga tentu saja mereka memiliki perbedaan dalam klasifikasi ilmiah. Paitan dan yakon memang sama-sama berasal dari kingdom plantae, order asterales dan family asteraceae, namun mereka tetap memiliki perbedaan pada genus dan spesies.
Tumbuhan yakon berasal dari genus smallanthus serta spesies sonchifolius yang kita kenal dengan ciri-ciri berdaun yang besar dan bulat. Yakon juga diketahui dapat menjadi sumber makanan yang kaya akan serat dan memiliki efek antioksidan. Sedangkan paitan berasal dari genus tithonia dan spesies diversifolia dengan ciri memiliki bunga besar berwarna kuning yang kemerah-merahan. Paitan kerap menjadi tanaman hias, bahan baku pakan ternak ataupun anti malaria.
3. Daun Yakon dan Paitan
Daun yakon dikenali sebagai daun insulin karena berbagai khasiatnya untuk penderita diabetes. Daun yakon memiliki tampilan yang mirip dengan daun kol ataupun bunga matahari, yakni berbentuk hati atau oval dengan tepi bergerigi, berlobus dan tangkai panjang yang menautkan daun dengan batang. Daun yakon memiliki warna hijau yang cerah dengan permukaan daun yang berbulu halus.
Daun yakon juga memiliki ukuran yang bervariasi, tergantung jenis dan kondisi tumbuhannya. Beberapa varietas yakon menghasilkan daun yang lebih besar. Biasanya daun yakon memiliki panjang sekitar 10-20 cm dengan lebar sekitar 5-10 cm. Daun yakon bisa dipanen sejak tanaman sudah berumur 60 hari dan dipetik setiap dua minggu sekali.
Panen daun dilakukan hingga 10 kali masa panen sampai yakon berumur 7-8 bulan. Bunga dari yakon biasanya tumbuh pada pemetikan yang ke-10. Nah, jika bunga yakon sudah tumbuh, maka ini pertanda bahwa kualitas daun yang dihasilkan tumbuhan yakon sudah berkurang dan perlu diganti.
Sedangkan pada tumbuhan paitan, membentuk agak menjari, namun dengan ukuran yang lebih kecil dibanding dengan daun yakon. Daun paitan juga berbentuk pipih, permukaan daunnya yang mengkerut serta berujung runcing. Paitan memiliki daun dengan variasi warna mulai dari hijau muda hingga hijau tua. Paitan juga memiliki bunga. Bunganya memiliki rupa mirip bunga matahari dengan ukuran yang jauh lebih kecil.
4. Batang Yakon dan Paitan
Perbedaan paling mendasar dari batang tumbuhan yakon dan tumbuhan paitan terletak pada bulu halus. Batang dari tumbuhan yakon memiliki bulu halus yang pendek disekelilingnya. Batang yakon memiliki diameter hingga 5-10 cm, namun juga bisa mencapai lebih dari 20 cm jika tumbuhan sudah matang ataupun hidup di lingkungan yang kondusif.
Sedangkan, tumbuhan paitan tidak memiliki bulu sama sekali pada bagian batangnya. Permukaan batang paitan juga memiliki bercak-bercak putih. Paitan memiliki diameter yang lebih kecil dibanding tumbuhan yakon, yakni sekitar 2-5 cm saja.
5. Pucuk Yakon dan Paitan
Yakon mempunyai pucuk berwarna ungu kemerahan bila sudah dewasa. Sedangkan paitan mempunyai pucuk yang berwarna hijau muda. Akan sangat mudah untuk melihat perbedaan antara keduanya.
6. Umbi Yakon dan Paitan
Inilah perbedaan dari keduanya yang paling meyakinkan. Yakon memiliki umbi, sedangkan paitan hanya memiliki akar tumbuhan. Yakon memiliki umbi dengan bentuk bulat atau oval dengan tekstur lembut, empuk, segar dan manis. Mungkin jika disamakan, umbi yakon memiliki rasa seperti buah pir. Umbi yakon memiliki ukuran sebesar lengan pria dengan berat 1-2 kg pada tiap umbinya.
Satu tanaman yakon dapat menghasilkan 5-10 umbi. Umbi yakon dapat dipanen setelah tumbuhan berumur 7-8 bulan. Salah satu pertanda umbi yakon siap panen adalah munculnya bunga pada tumbuhan yakon yang menjadi pertanda bahwa kualitasnya telah menurun. Setelah panen umbi, tumbuhan yakon harus diganti sebab sudah tidak produktif lagi. Umbi yakon bisa Anda konsumsi secara mentah, ditambah sambal rujak ataupun dijadikan campuran kue sebagai bahan pemanis alami.
Nah, jika paitan, akarnya dapat tumbuh menjadi batang yang memiliki panjang diameter 1-2 cm. Bentuk akarnya bulat atau memanjang dengan permukaan halus dan berwarna putih kecoklatan. Selain berfungsi untuk menjadi batang di kemudian hari, akar paitan juga sebagai penyangga tumbuhan.
7. Khasiat Yakon dan Paitan
Sebagaimana yang sudah kita ketahui, yakon telah lama digunakan untuk pengobatan karena diketahui memiliki berbagai kandungan senyawa yang bermanfaat untuk mengatasi banyak penyakit seperti demam, infeksi, kolesterol hingga diabetes. Tiga senyawa utama yang ditemukan dalam daun yakon adalah endhidrin, uvedalin dan sonchifolin. Tiga senyawa tersebut diketahui mampu mengatur metabolisme glukosa sehingga membuat kadar gula darah Anda tetap stabil.
Berbeda dengan yakon yang terkenal manfaatnya untuk bidang kesehatan, paitan lebih dikenal dalam bidang pertanian organik. Hal ini disebabkan paitan paitan memiliki potensi yang tinggi pada pemulihan kesuburan tanah ketika dimanfaatkan menjadi pupuk organik. Paitan juga memiliki unsur hara yang tinggi sehingga meningkatkan produktivitas lahan.
Jadi pada intinya ialah, baik yakon ataupun paitan memiliki manfaat ataupun kegunaannya masing-masing. Jika Anda sudah mengetahui perbedaan keduanya, maka Anda bisa memanfaatkan kedua tanaman tersebut dengan sebagaimana fungsinya.